Tata Cara Puasa Syawal, Berikut Bacaan Niat hingga Keutamaannya, Apa Saja?

22 April 2023, 15:00 WIB
Inilah tata cara puasa Syawal lengkap bacaan niat dan keutamaannya. /Pixabay/chiplanay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Bulan suci Ramadhan telah berlalu dan kini kita sudah berjumpa dengan bulan Syawal. 

Simak tata cara Puasa Syawal, bacaan niat dan keutamaanya di bawah ini. 

Perpindahan bulan Ramadhan ke Syawal ditandai dengan menyambut hari kemenangan Idul Fitri.

Di bulan Syawal ini begitu banyak keistimewaannya. Rasulullah pun menganjurkan kita untuk puasa enam hari di dalamnya.

Baca Juga: Apakah Uang THR Anak Boleh Diambil Orang Tua? Ini Hukum dan Ketentuannya Kepemilikan Harta dalam Islam

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:

عن أبي أيوب الأنصاري رضي الله عنه; أنه حدثه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال (مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ) رواه مسلم و أبو داود

“Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh,” (HR Muslim, Kitab al-Shiyam, Bab Kesunahan puasa 6 hari syawal dan Abu Dawud).

Umat Islam tidak diwajibkan berpuasa setelah Ramadan, tetapi dianjurkan untuk melakukan puasa Syawal.

Baca Juga: Wisata Pantai di Lampung Selatan Punya Spot Foto Instagramable yang Cocok untuk Dibagikan ke Media Sosial

Selain puasa wajib di bulan Ramadan, umat Islam juga dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal.

Bacaan Niat

Berikut bacaan niat Puasa Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Bahasa Latin: Nawaitu shauma ghadin'an ada'i sunnatis syawwali lillahi ta'ala

Baca Juga: Jadwal TV RCTI Hari Ini Sabtu 22 April 2023, Sinopsis Doraemon Stand By Me 2 dan Jam Tayang Ikatan Cinta

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal di esok hari karena Allah SWT

Tata Cara Puasa Syawal

Ada dua tata cara Puasa Syawal yang bisa diterapkan yakni:

1. Afdhal

Afdhal adalah dengan berpuasa enam hari secara langsung pasca hari Idul Fitri dimulai pada 2 Syawal dan selesai tanggal 7 Syawal.

Hal ini sesuai dengan kalam Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfah:

و تتابعها عقب العيد أفضل مبادرة للعبادة

Artinya:

“Dan berpuasanya secara langsung pasca hari Idul
Fitri lebih utama karena hal tersebut merupakan bersegera dalam beribadah.” (Tuhfah/4/638)

Hal ini juga diamini oleh Imam Ramli dalam Nihayah dan Imam Khatib dalam Mughni.

2. Minimal

Baca Juga: Simak 5 Tips Mudik Lebaran 2023 Menggunakan Motor yang Perlu Diperhatikan

Minilam yaitu berpuasa di bulan Syawal selain dengan cara di atas, baik dengan mengakhirkannya atau memisah antara satu puasa dengan puasa lainnya.

Hal ini sesuai penjelasan Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim:

قال أصحابنا : و الأفضل أن تصام الستة متوالية عقب يوم الفطر فإن فرقها أو أخرها عن أوائل شوال إلى أواخره حصلت فضيلة المتابعة لأنه يصدق أنه أتبعه ستا من شوال

Artinya :

“Para Ulama Ashab berkata : afdhalnya berpuasa enam syawal secara beruntun pasca hari idul fitri, jika memisahkannya atau mengakhirkannya dari hari-hari awal bulan hingga akhir syawal tetap mendapat pahala kesunnahan mengikuti puasa Ramadhan dengan puasa syawal, karena pada kenyataannya ia benar-benar mengikutkan enam puasa setelah ramadhan.” (Syarh/8/45)

Keutamaan

Berikut beberapa keutamaan melaksanakan Puasa Syawal di antaranya:

- Menjadi perisai dari api neraka

“Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari an Muslim).

- Malaikat selalu bershalawat atas orang yang berpuasa

“Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.”(HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy).

- Dapat menghapus dosa

“Dari Abi Qatadah, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi saw. bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi saw. menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.” (HR. Ahmad).

Demikianlah tata cara Puasa Syawal lengkap dengan bacaan niat dan keutamaannya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Muhammadiyah.or.id suaramuhammadiyah.id

Tags

Terkini

Terpopuler