Inilah Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H, Tanggal Berapa Dikerjakan di Tahun 2022?

5 Agustus 2022, 20:40 WIB
Inilah Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H, Tanggal Berapa Dikerjakan di Tahun 2022? // Mohamed_hassan/ Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Pada Agustus ini merupakan awal tahun bagi umat muslim, yakni bulan Muharram 1444 H. Tanggal berapakah di 2022 ini puasa Tasu’a dan Asyura dikerjakan? Simak keutamaan mengerjakan ibadah puasa sunnah Tasu’a dan Asyura berikut ini.

Tahun baru Islam 1 Muharram 1444 H tahun ini jatuh pada 30 Juli 2022. Bulan Muharram sendiri merupakan salah satu bulan baik yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Pada bulan Muharram, umat muslim dianjurkan untuk melakukan banyak amalan baik, di antaranya mengerjakan puasa sunnah 9-10 Muharram, yakni puasa Tasu’a dan Asyura karena ada banyak keutamaan yang diraih dari puasa ini.

Baca Juga: TOP 5 SMA Negeri Terbaik di Bangka Belitung Versi LTMPT 2021, Urutan Pertama Ada SMAN 1 Tanjung Pandan

Jika 1 Muharram jatuh pada 30 Juli 2022, maka puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H dikerjakan pada Senin, 8 Agustus dan Selasa, 9 Agustus 2022.

Berikut bacaan niat dan doa buka puasa.

Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah di bulan Muharram yang dikerjakan sehari sebelum puasa Asyura, yaitu pada 9 Muharram 1444 H.

Puasa ini dikerjakan untuk mengiringi puasa Asyura. Hal ini karena di hari itu, di saat yang sama orang-orang Yahudi juga sedang berpuasa.

Puasa Tasu’a dikerjakan agar ibadah yang dilakukan umat Muslim tidak menyerupai ibadah orang Yahudi.

Baca Juga: Apakah Cacar Monyet Sebabkan Kematian? Kenali Gejala, Pengobatan, dan Cara Lindungi Diri dari Virus Monkeypox

Niat puasa Tasu’a:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Tasua’i lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.

Puasa Asyura

Niat puasa Asyura:

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura, karena Allah Ta’ala.

Doa saat berbuka puasa:

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: telah hilang dahaga, dan urat-urat pun telah basah, serta telah ditetapkan pahala, insyaAllah.

Jika kebetulan Anda lupa untuk niat puasa Tasu’a atau pun Asyura, sebenarnya Anda tetap bisa melaksanakan ibadah puasa sunnah ini ketika fajar sudah terbit.

Namun ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu seorang Muslim hendaknya belum melakukan hal-hal yang membatalkan ibadah puasa.

Baca Juga: Update Harga HP Apple iPhone 11 Pro Edisi Agustus 2022, Makin Murah? Cek Spesifikasi Lengkapnya di Sini

Bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura yang dibaca ketika fajar telah terbit:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada ‘i sunnati asyura lillahi ta’ala

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura pada hari ini karena Allah Ta’ala.

Sedangkan untuk niat puasa Tasu’a, Anda tinggal mengganti lafal Asyura dengan Tasu’a saja.

Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura:

1. Puasa yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

"Hari Asyura' adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa 'Asyura' dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura, dan beliau bersabda, "Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah." (HR. Bukhari).

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Hari Ini: Loker S1 PT Sucofindo Dibuka hingga 7 Agustus 2022, Ini Syarat dan Cara Daftar

2. Dapat menghapus dosa setahun lalu

Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadits:

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura. Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

3. Keutamaannya melebihi hari lain

"Dari Ubaidillah bin Abu Yazid, bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas ditanya tentang puasa pada hari Asyura. Lalu dia menjawab, "Aku tidak pernah tahu kalau Rasulullah SAW berpuasa suatu hari untuk mencari keutamaannya yang melebihi hari-hari lain kecuali pada hari ini, tidak pula beliau berpuasa dalam sebulan kecuali pada bulan ini, yakni bulan Ramadhan." (HR. Muslim).

Demikian niat puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H dilengkapi dengan keutamaan mengerjakannya.***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler