Sejarah dan Peristiwa Penting 1 Muharram, Ini Amalan dan Ketentuan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

27 Juli 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi sejarah dan peristiwa penting Bulan Muharram // chiplanay/ Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Beberapa hari lagi Umat Muslim akan memasuki Tahun Baru Islam 1444 Hijriah atau 1 Muharram, tepatnya pada 30 Juli 2022.

Artinya, kita akan bertemu dengan bulan pertama dalam kalender Islam, yakni Bulan Muharram.

Ada banyak peristiwa penting dan keutamaan pada bulan Muharram. Salah satunya menjalankan puasa Sunnah Tasu'a dan Asyura.

Simak sejarah, peristiwa penting, dan ketentuan puasa Sunnah di bulan Muharram, sebagaimana dilansir dari laman resmi  suaramuhammadiyah.id .

Baca Juga: Bulan Suro Keramat dan Datangkan Malapetaka hingga Dilarang Menikah? Buya Yahya: Ini yang Disebut Hari Buruk

Pada surat at-Taubah ayat 36 diterangkan bahwa bilangan bulan menurut peredaran bulan ada dua belas.

Di antara dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai Syahr al-Haram (bulan haram), yakni Dzul Qaidah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab.

Disebut sebagai bulan haram adalah karena pada bulan-bulan tersebut merupakan bulan-bulan yang harus bertanding dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan.

Perjalanannya keempat bulan tersebut, karena pada bulan-bulan tersebut merupakan bulan untuk pelaksanaan Haji ke Baitullah, mulai dari persiapan untuk pergi haji yang dilaksanakan pada bulan Dzul Qa'idah, bulan Dzul Hijjah yang digunakan untuk pelaksanaan Haji, serta pulang dari Haji yang dilaksanakan pada bulan Muharram, dan bulan Rajab untuk melaksanakan Umroh.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H, Salah Satu Keutamaan: Menghapus Dosa Setahun Lalu

Keutamaan puasa Sunnah pada bulan Muharram tergambar dalam hadits berikut ini.

( ابْنِ اسٍ اللهُ ا النَّبِيَّ لَّى اللهُ لَيْهِ لََّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِيْنَةَ ا اشُوْرَاءَ الُوْا ا اللهُ لَ

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi saw. ketika beliau tiba di Madinah, beliau mendapati penduduk Madinah sedang di suatu hari, yakni pada hari 'Asyura, (Nabi bertanya kepada mereka: hari apakah ini, sehingga kamu melakukan puasa?) hari dimana Allah menyelamatkan Nabi Musa as. dan menenggelamkan keluarga Fir'aun, kemudian Nabi Musa merayakan (sebagai tanda) syukur kepada Allah. Maka Nabi Berdoa: Saya-lah yang lebih berhak (menghormati) Nabi Musa (HR.Al-Bukhori)

Sejarah Bulan Muharram dan Peristiwa Isra' Miraj

Bulan Muharram memiliki arti khusus bagi kaum Muslimin karena pada bulan-bulan tersebut terdapat peristiwa-peristiwa bersejarah, yaitu peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekkah al-Mukarromah menuju Madinah al-Munawaroh yang dijadikan sebagai dasar penetapan awal tahun dalam Islam.

Bagi kaum Syi'ah bulan Muharram memiliki tempat tersendiri dalam tradisi dan merupakan tempat-tempat khusus yang istimewa.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 29 Juli 2022, Tema: Keuntungan Sedekah pada Bulan Muharram 1444 H Tahun Baru Islam

Karena hal ini berkaitan dengan adanya peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram , yaitu peistiwa kematiannya cucu Rasulullah SAW dari Fatimah az-Zahra yang bernama Husein bin Ali bin Abi Thalib bersama pengikut dan keluarganya di padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Mu'awiyah, putra Mu' awiyah bin Abi Sufyan.

Sehingga dikalangan mereka puncak ekspresi keagamaan yang bercorak luapan di depan dan langsung persembahan tersebut dikenal dengan sebutan “Asyura”.

Untuk menyambut hari yang utama itu, Nabi Muhammad berpesan pada umatnya agar melakukan ibadah puasa pada bulan Muharram, karena puasa pada bulan Muharram merupakan puasa yag paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan.

Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

الَ الَ لُ اللَّهِ لَّى اللَّهُ لَيْهِ لَّمَ لُ الصِّيَامِ انَ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ لُ الصَّلَاةِ الْفَرِيضَةِ لَاةُ اللَّيْلِ (ا ال)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saw bersabda:Puasa (sunnah) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadhan adalah (puasa) pada bulan Allah yang almuharram (puasa Asyura), dan shalat Sunnah yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat lail”. (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Baca Juga: Apa Saja Puasa Sunnah pada Bulan Muharram 1444 H Tahun 2022? Ini Jadwal, Keutamaan dan Niat yang Harus Dibaca

Hadits di atas menunjukkan bahwa puasa yang paling utama setelah puasa wajib di bulan Ramadhan adalah puasa sunah pada bulan Muharram yang dikenal dengan puasa Asyura.

Ketentuan dan tata cara puasa Asyura

Di kalangan para ulama ada perbedaan pendapat tentang apa yang dimaksud dengan Asyura.

Ibnu Abbas berpendapat bahwa hari Asyura adalah hari kesembilan bulan Muharram, sedangkan ulama Jumhur berpendapat bahwa hari Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharram.

Dalam kitab Tuhfah al-Ahwadzi disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram dibagi menjadi tiga cara, yaitu:

1. Puasa pada hari ke 10 dengan 1 hari sebelum atau sebelumnya

2. Puasa pada hari ke 9 dan 10

3. Puasa hanya pada hari ke 10

Jika 1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022, maka 10 Muharram jatuh pada tanggal 8 Agustus 2022.

Demikian sejarah, peristiwa penting, dan ketentuan puasa Sunnah pada bulan Muharram.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Suara Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler