Bacaan Niat Puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H, Salah Satu Keutamaan: Menghapus Dosa Setahun Lalu

25 Juli 2022, 20:30 WIB
Bacaan Niat Puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H. /pixabay.com

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H berikut. Salah satu keutamaan mengerjakan ibadah sunnah ini adalah dapat menghapuskan dosa setahun lalu.

Bulan Muharram 1444 H yang tahun ini diperkirakan jatuh pada 30 Juli 2022 merupakan tahun baru Islam. Bulan ini merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Umat muslim pun dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah 9-10 Muharram, yakni puasa Tasu’a dan Asyura.

Jika 1 Muharram jatuh pada 30 Juli 2022, maka puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H dikerjakan pada Senin, 8 Agustus dan Selasa, 9 Agustus 2022.

Baca Juga: Kata Ucapan Doa Selamat Tahun Baru Islam 2022, Lengkap Puisi, Pantun, dan Link Twibbon 1 Muharram 1444 H

Berikut bacaan niat dan doa buka puasa.

Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah di bulan Muharram yang dikerjakan sehari sebelum puasa Asyura, yaitu pada 9 Muharram 1444 H.

Puasa ini dikerjakan untuk mengiringi puasa Asyura. Hal ini karena di hari itu, di saat yang sama orang-orang Yahudi juga sedang berpuasa.

Puasa Tasu’a dikerjakan agar ibadah yang dilakukan umat Muslim tidak menyerupai ibadah orang Yahudi.

Untuk memulai sesuatu, harus diawali dengan niat. Tak terkecuali untuk urusan berpuasa. Niat sebaiknya dilafalkan di dalam hati. Hal ini sebagaimana jumhur para ulama.

Baca Juga: Apa Bedanya 1 Suro dan 1 Muharram? Simak Mitos yang Bikin Merinding Soal Malam Suro bagi Masyarakat Jawa Ini

Niat puasa Tasu’a:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Tasua’i lillahi ta‘ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.

Puasa Asyura

Niat puasa Asyura:

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura, karena Allah Ta’ala.

Doa saat berbuka puasa:

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: telah hilang dahaga, dan urat-urat pun telah basah, serta telah ditetapkan pahala, insyaAllah.

Baca Juga: Kapan Jadwal Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram 1444 H? Ini Bacaan Niat dan Doa Buka Puasanya

Jika kebetulan Anda lupa untuk niat puasa Tasu’a atau pun Asyura, sebenarnya Anda tetap bisa melaksanakan ibadah puasa sunnah ini ketika fajar sudah terbit.

Namun ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu seorang Muslim hendaknya belum melakukan hal-hal yang membatalkan ibadah puasa.

Bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura yang dibaca ketika fajar telah terbit:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada ‘i sunnati asyura lillahi ta’ala

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura pada hari ini karena Allah Ta’ala.

Sedangkan untuk niat puasa Tasu’a, Anda tinggal mengganti lafal Asyura dengan Tasu’a saja.

Baca Juga: Tanggal Berapa 1 Muharram 1444 H? Simak Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam Berikut Ini

Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura:

Puasa yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

"Hari Asyura' adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa 'Asyura' dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura, dan beliau bersabda, "Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah." (HR. Bukhari).

- Dapat menghapus dosa setahun lalu

Baca Juga: Puasa sebagai Salah Satu Amalan Utama Saat Muharram, dr. Zaidul Akbar: 'Bulan Bersih-bersih', Rasakan Efeknya

Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebuah hadits:

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura. Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

- Keutamaannya melebihi hari lain

"Dari Ubaidillah bin Abu Yazid, bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas ditanya tentang puasa pada hari Asyura. Lalu dia menjawab, "Aku tidak pernah tahu kalau Rasulullah SAW berpuasa suatu hari untuk mencari keutamaannya yang melebihi hari-hari lain kecuali pada hari ini, tidak pula beliau berpuasa dalam sebulan kecuali pada bulan ini, yakni bulan Ramadhan." (HR. Muslim).

Demikian niat puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram 1444 H dilengkapi dengan keutamaan mengerjakannya.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler