Naskah Khutbah Jumat Hari Ini 1 Juli 2022 Edisi Terkini, Tema: Manfaat Muhasabah Diri di Bulan Dzulhijjah

1 Juli 2022, 08:36 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat. /Pixabay/xegxef

SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak Khutbah Jumat hari ini edisi spesial 1 Juli 2022 tema tentang apa saja manfaat muhasabah diri di bulan Dzulhijjah, salah satunya agar terhindar dari bencana.

Tema kali ini, dikemas secara ringkas, terbaru dan singkat, sehingga bisa dipahami oleh jamaah Sholat Jumat.

Kita tahu manusia pada umumnya mempunyai keinginan, atau cita-cita yang sangat tinggi.

Namun, tidak semua keinginan tersebut selaras dengan apa yang kita harapkan.

Baca Juga: Ini 11 Link Twibbon Hari Bhayangkara ke-76 Hari Ini 1 Juli 2022 di Twibbonnize, Akses Link dan Share ke IG FB

Bahkan tujuan hidup kita terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita, namun dibalik itu semua Allah SWT sudah menetapkan semua apa yang terbaik hambanya.

Muhasabah atau introspeksi diri merupakan salah satu cara evaluasi dan membersihkan diri sendiri dari kesalahan-kesalahan yang mungkin telah diperbuat.

Selain itu, muhasabah sebagai upaya untuk memperhatikan dan merenungkan hal-hal baik dan buruk yang telah dilakukan.

Yakni, termasuk memperhatikan niat dan tujuan suatu perbuatan yang telah dilakukan, serta menghitung untung dan rugi suatu perbuatan.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru 1 Juli 2022 Edisi Menyambut Idul Adha 1443 H: Meneladani Sifat Mulia Nabi Ibrahim

Muhasabah diidentikkan dengan menilai diri sendiri, mengevaluasi, atau introspeksi diri dengan mengacu kepada Alquran dan hadis Nabi sebagai dasar penilaian, bukan berdasarkan keinginan diri sendiri.

Muhasabah dilakukan untuk memperbaiki hati, melatih, menyucikan, dan membersihkannya.

Memasuki bulan Dzulhijjah. Bulan dimana didalamnya terdapat beberapa keistimewaan, karena terdapat banyak ibadah, keutamaan, dan peristiwa besar yang hanya terjadi di bulan tersebut.

Momen bulan Dzulhijjah, seharusnya setiap umat Muslim bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya, seperti memperbanyak berdzikir, berpuasa, bersedekah, dan sebagainnya.

Sebelumnya, mari tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.

Baca Juga: Cek Hasil Pengumuman PPDB TK-SD-SMP Surakarta pada 1 Juli 2022 via Link Ini, apakah Lolos Jalur Zonasi?

Adanya referensi materi khutbah di minggu pertama pada Jumat 1 Juli 2022, diharapkan bisa dipahami dengan baik. Silahkan catat dan pelajari poin-poin penting.

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Manfaat Muhasabah Diri di Bulan Dzulhijjah,’ disampaikan oleh Ust. Ainur Rofiq, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman Tebuireng Online.

Khutbah Pertama

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لا نبي بعده
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرࣲ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبࣰا وَقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوۤا۟ۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِیمٌ خَبِیرࣱ

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam kesempatan kali ini marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Yakni, imtitsal awamirillah wa ijtinab nawahihi, melaksanakan perintah Allah, baik berupa kewajiban maupun kesunahan. Sekaligus, menjauhi seluruh larangan Allah, baik larangan makruh, apalagi yang haram.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Melalui khotbah ini saya sampaikan kepada umat Islam, termasuk para santri. Kita tahu manusia pada umumnya mempunyai keinginan, atau cita-cita yang sangat tinggi. Namun, tidak semua keinginan tersebut selaras dengan apa yang kita harapkan. Bahkan tujuan hidup kita menyeleweng dari tujuan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Bahkan, terkadang tujuan kita bertentangan dengannya.

Sebagaimana tujuan hidup sesungguhnya yang difirmankan kepada Allah:

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Hari Ini 1 Juli 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Ibnu Abdil Bar menafsirkan makna liya’budun adalah liyuqirru bi al-‘ubudiyah dhau’an au karhan (berusaha konsisten pada nilai ibadah dalam keadaan gembira ataupun susah). Terkadang memang ibadah ada yang kita sukai ataupun tidak. Dan itu kita dituntut untuk selalu menarik nilai ibadahnya.

Maka dari itu, keberhasilan yang sesungguhnya bukanlah atas seberapa tinggi jabatan yang kita peroleh, banyak harta yang dikumpulkan, atau luasnya ilmu yang kita paham. Walaupun itu tidak dilandasi dengan orientasi pengabdian kepada Allah, maka tidak berguna.

Dengan demikian keberhasilan yang sesungguhnya, yakni seberapa tinggi kita mendapatkan pengabdian kepada Allah. Kita dapat meniru kisah berikut ini:

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: «خَدَمْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ سِنِينَ بِالْمَدِينَةِ وَأَنَا غُلَامٌ لَيْسَ كُلُّ أَمْرِي كَمَا يَشْتَهِي صَاحِبِي أَنْ أَكُونَ عَلَيْهِ مَا قَالَ لِي فِيهَا أُفٍّ قَطُّ، وَمَا قَالَ لِي لِمَ فَعَلْتَ هَذَا أَوْ أَلَّا فَعَلْتَ هَذَا»

Dari Anas: Saya menjadi abdi ndalem Rasulullah selama sepuluh tahun saat di Madinah. Saat itu saya masih bocah. Rasulullah tidak pernah mengucap kepada saya perkataan “heh, ah, huh, hmm” sekalipun. Dan tidak pernah mengomentari “kenapa kamu begini, kenapa kamu tidak begitu”.

Baca Juga: Link Hasil Pengumuman PPDB SMA-SMK Sulsel 2022 Tahap 2 pada 1 Juli, Berikut Jadwal Pendaftaran Tahap 3

Kita tahu bahwa perkataan-perkataan remeh itu dijelaskan dalam Qur’an sebagai larangan ujaran seorang anak kepada orang tuanya. Namun, hal ini dipraktekkan oleh Rasulullah kepada abdi ndalemnya.

Sangat jelas bagaimana sikap Rasul kepada Anas. Sikap Rasul kepada Anas bukan tanpa sebab, sangat dimungkinkan bahwa Anas begitu sempurna mengabdi kepada Nabi.

Sehingga Nabi begitu percaya kepadanya, sampai-sampai tidak pernah mempersoalkan apa pun yang dilakukan oleh Anas.

Semoga kita dapat menjadi manusia sukses di mata Allah, yakni selalu memproses kehidupan kita agar bernilai ibadah kepada-Nya.

وَالۡعَصۡرِ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ ِالَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡر
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Tebuireng Online

Tags

Terkini

Terpopuler