Teks Ceramah Singkat Idul Adha 1443 H Tahun 2022 tentang Keistimewaan Orang yang Berqurban

11 Juni 2022, 17:00 WIB
Teks Khutbah Idul Adha 1443 H atau 2022. /Pixabay.com/atimedia

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut ini adalah teks ceramah singkat Idul Adha 1443 H tahun 2022 tentang keistimewaan orang yang berqurban.

Teks ceramah singkat ini bisa Anda jadikan bahan referensi ketika hendak mengisi ceramah di momen hari raya Idul Adha 1443 H tahun 2022. Bisa juga jadi bahan referensi bagi siswa sekolah atau pun guru ketika membahas perkara keistimewaan berqurban dalam Islam.

Berikut adalah isi teks ceramah singkat tentang keistimewaan orang yang berqurban dari materi yang disampaikan oleh Ustadz Ammi Nur Baits, dikutip Seputarlampung dari laman ngaji.id.

Baca Juga: Di Mana Jenazah Eril Bakal Dimakamkan? Ini Lokasinya Menurut Penuturan Kerabat Ridwan Kamil

Apakah keistimewaa orang yang berqurban?Anda bisa melakukan kegiatan qurban yang pahalanya lebih luas dan menyeluruh untuk seluruh anggota keluarga. Dengan cara melibatkan mereka dalam penyebutan pada saat menyembelih.

Ada pemahaman yang perlu kita luruskan terkait masalah berqurban. Jadi ibadah itu diletakkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai porsinya.

Ibadah punya waktu yang berbeda-beda. Ada ibadah tahunan seperti haji, zakat, puasa Ramadan, dan juga berqurban. Lalu ada ibadah seumur hidup sekali seperti aqiqah dan khitan.

Ada pula ibadah yang sifatnya mewakili jamaah, yang disebut dengan fardhu kifayah, contohnya adzan. Untuk adzan kita tidak perlu adzan bersama, cukup satu saja tapi menggugurkan yang lain.

Ada juga yang harus dilaksanakan perorangan, tidak boleh diwakilkan, contohnya shalat.

Baca Juga: Hasil TKD dan Core Values BUMN 2022 Sudah Diumumkan, Siapkan Ini untuk Seleksi Tahap 3 TKB, Wawancara dan MCU

Selanjutnya, ada ibadah yang sifatnya mewakili keluarga, contohnya qurban. Hal Ini berdasarkan kesimpulan yang pernah disampaikan oleh Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu, ketika beliau ditanya Atha’ bin Yasar (seorang ulama Tabi’in):

كيف كانَت الضَّحايا على عهدِ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم؟

“Seperti apakah qurban di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?”

Jawab Abu Ayub:

كانَ الرَّجلُ يُضحِّي بالشَّاةِ عنهُ وعن أهلِ بيتِه فيأكلونَ ويَطعمونَ

“Dulu di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seorang kepala keluarga (ayah) berqurban dengan seekor kambing atas nama dirinya dan seluruh anggota keluarganya, mereka makan sebagian dan mereka berikan sebagian kepada orang lain.”

Sehingga qurban itu bukanlah ibadah perorangan, tapi ibadah kelompok satu keluarga. Maka tidak ada istilah tahun ini qurban atas nama bapak, tahun besok atas nama ibu, besok lagi atas nama anak pertama, masing-masing satu anak berqurban satu ekor dan tidak dilibatkan yang lain.

Ini sangat disayangkan karena berarti dia telah membatasi pahala. Padahal, Anda bisa melakukan kegiatan qurban yang pahalanya lebih luas dan menyeluruh untuk seluruh anggota keluarga, yakni dengan cara berqurban melibatkan mereka dalam penyebutan pada saat menyembelih.

Baca Juga: Segera Cair, 3 Tipe Siswa Ini Tidak Bisa Dapat Bantuan KJP Plus Tahap 1 2022 Juni, Cek Jadwalnya di Sini

Itulah mengapa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika qurban, maka beliau membaca:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، اللَّهُمَّ هَذِهِ عَنِّي وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِي

“Bismilahi, Allahuakbar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, Ya Allah ini adalah qurban atas nama diriku dan seluruh anggota keluargaku.”

Kalau sudah menyebut seperti itu, maka seluruh istrinya mendapat pahala, seluruh anaknya dapat pahala, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Karena, ketika berqurban beliau libatkan pada waktu penyembelihan atas nama diri beliau dan seluruh anggota keluarganya.

Itulah salah satu di antara keistimewaan bagi orang yang berqurban.***

 
Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler