Apakah Puasa 6 Hari Bulan Syawal Harus Dilakukan Berturut-turut? Ini Kata Para Ulama

3 Mei 2022, 11:40 WIB
Apakah Puasa 6 Hari Bulan Syawal Harus Dilakukan Berturut-turut? Ini Kata Para Ulama /Congerdesign/pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Bulan Syawal telah tiba yang ditandai dengan telah berakhirnya segala aktivitas puasa Ramadan. Memasuki bulan Syawal ini, tak jarang masih banyak yang bertanya terkait pelaksanaan puasa Syawal 6 hari, apakah dilakukan terpisah atau harus berturut?

Puasa 6 hari di bulan Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Karena ada banyak keutamaan yang akan diraih bagi yang sungguh-sungguh menjalankannya.

Jumlah puasa Syawal sebanyak 6 hari terkadang membuat sebagian orang merasa bingung, apakah dikerjakan terpisah atau berurutan tanpa jeda.

Baca Juga: Ini Daftar 4 SMA Unggul Kabupaten Nganjuk yang Masuk 1000 Sekolah Terbaik LTMPT sebagai Referensi PPDB 2022

Dikutip dari laman bincangsyariah.com, menurut para ulama, puasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan dengan dua cara.

Pertama, puasa Syawal boleh dilakukan secara berturut-turut. Kedua, puasa enam hari bulan Syawal boleh dilakukan juga secara terpisah.

Inti dari pelaksanaan puasa Syawal selama 6 hari ini, baik dilakukan secara berturut-turut atau terpisah, semuanya sama-sama mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Kendati puasa enam hari di bulan Syawal tidak harus dilakukan secara berturut-turut, namun para ulama menganjurkan agar puasa Syawal dilakukan berturut-berturut. Yang paling utama dimulai sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Baca Juga: Ini 5 SMP Negeri Terbaik di Mojokerto, Rekomendasi Siswa Lulusan SD Daftar PPDB 2022, Ada SMPN 1 Mojosari

Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Al-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim berikut:

قَالَ أَصْحَابُنَا وَالْأَفْضَلُ أَنْ تُصَامُ السِّتَّة مُتَوَالِيَةً عَقِبَ يَوْمِ الْفِطْرِ فَاِنْ فَرَّقَهَا أَوْ أَخَّرَهَا عَنْ أَوَائِلِ شَوَّال إِلىَ اَوَاخِرِهِ حَصَلَتْ فَضِيْلَةُ الْمُتَابَعَةِ لِأنَّهُ يصدق أنه أَتْبَعَه سِتًّا مِنْ شَوَّال

Ulama kami (ulama Syafiiyah) mengatakan bahwa yang lebih utama puasa enam hari dilakukan secara berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri. Jika seseorang melakukannya secara terpisah

atau mengakhirkannya di akhir bulan Syawal, maka keutamaan berturut-turut sudah didapatkan karena ia telah mengikutkan Ramadan dengan enam hari puasa di bulan Syawal.

Juga disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah sebagai berikut:

مَا حُكْمُ صِيَامِ السِّتِّ مِنْ شَوَّال بَعْدَ يَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ مُتَتَابِعَةً؟

صِيَامُ السِّتِّ مِنْ شَوَّال مُسْتَحَبٌّ عِنْدَ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ سَلَفًا وَخَلَفًا، وَيَبْدَأُ بَعْدَ يَوْمِ الْعِيْدِ مُبَاشَرَةً.. فَإِنْ صَامَهَا الْمُسْلِمُ مُتَتَابِعَةً مِنَ الْيَوْمِ الثاني مِنْ شَوَّال فَقَدْ أَتَى بِالْأَفْضَلِ، وَإِنْ صَامَهَا مُجْتَمِعَةً أَوْ مُتَفَرِّقَةً فِي شَوَّال فِي غَيْرِ هَذِهِ الْمُدَّةِ كَانَ آتيًا بأصلِ السُّنة وَلَا حَرَجَ عَلَيْهِ وَلَهُ ثَوَابُهَا.

Bagaimana hukum puasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri secara berturut-turut?

Puasa enam hari di bulan Syawal dianjurkan menurut para ulama, baik ulama salaf maupun khalaf. Puasa sunnah ini langsung dimulai setelah hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: Harga Terbaru Mei 2022 Realme C25, Realme Narzo 20 dan Redmi Note 10S, Ini Dia Spesifikasi Lengkapnya

Jika seorang muslim puasa enam hari di bulan Syawal secara berturut-turut sejak hari kedua bulan Syawal, maka dia telah melakukan yang lebih utama.

Jika dia melakukan berturut-turut atau secara terpisah di selain hari kedua Syawal, maka dia telah dinilai melakukan asal kesunnahan, dan tidak masalah baginya, dan dia mendapatkan pahala puasa enam hari Syawal.

Demikianlah penjelasan mengenai puasa 6 hari di bulan Syawal menurut para ulama.***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler