Contoh Khutbah Jumat, 18 Maret 2022 Spesial Syaban, Tema: Bersyukur Bisa Mengobati Penyakit Ini, Apa Itu?

17 Maret 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi masjid Maroko, Kunci Jawaban PAI Kelas 8 SMP Halaman 241 242 /ianproc64/pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Khutbah Jumat minggu ini bertepatan dengan bulan Syaban dengan tema bersyukur bisa mengobati beragam penyakit ini, apa saja?

Tema Khutbah Jumat kali ini diulas secara singkat agar mudah disampaikan pada 18 Maret 2022. sehingga bisa dipahami oleh jamaah Sholat Jumat.

Kesuksesan dapat diraih dengan cara meningkatkan rasa syukur kita terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Bagaimana tidak, kita setiap hari belajar bagaimana manfaat syukur yang luar biasa dalam kehidupan kita.

Baca Juga: Lowongan Kerja di RSIA Bina Medika, Harus Memiliki STR Aktif, Lokasi Tangerang Selatan, Simak Info Lengkapnya

Namun, yang menjadi pertanyaan, kenapa masih banyak orang yang tidak atau kurang bersyukur?

Atau ada juga orang yang merasa sudah bersyukur, tetapi merasa tidak ada tambahan nikmat sesuai dengan janji Allah.

Padahal janji Allah tidak mungkin salah. Artinya cara bersyukur kita yang salah, kita merasa bersyukur padahal kita belum bersyukur.

Sya'ban termasuk bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, selain bulan yang empat, di antaranya Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Sambut Ramadhan : Menyambut Bulan Suci dengan Kegembiraan

Salah satu cara Rasulullah memuliakan Syaban adalah banyak berpuasa pada bulan ini, perbanyak bersyukur, istighfar, Tilawah Al-Quran, dan sebagainnya.

Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang amat mulia. Ia terletak di antara bulan Rajab dan Ramadan.

Memasuki bulan Syaban dan Ramadhan banyak sekali godaan dan rayuan untuk menyesatkan manusian ke jalan yang salah.

Hal tersebut merupakan Tipu daya setan yang selalu berupaya membuat manusi semakin menyesal dengan apa yang diperbuatnya.

Bersenang-senang dengan kehidupan dunia tidak lepas dari bisikan yang memperindah perbuatan buruk seolah mendatangkan kesenangan dan kenikmatan.

Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi Surah Al Baqarah Ayat 255 Tulisan Arab, Latin, dan Artinya, Ini Keutamaan Baca Usai Shalat

Kendadati demikian, manusia harus waspada terhadap bisikan setan. Allah secara detail menjelaskan cara kerja setan. Setan memperdaya manusia dengan berbagai cara agar mengikuti apa yang dibisikkannya.

Dengan tipuan ini manusia dibujuk agar terperosok dan hanyut dalam kenikmatan dunia hingga berujung kesengsaraan.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 18 Maret 2022.

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Bersyukur Bisa Mengobati Penyakit Ini, Apa Itu?’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman lirboyo.net.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 18 Maret 2022 Terbaru untuk Sambut Ramadhan, Tema: Ciri-Ciri Orang Beriman Tidak Merugi

Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hadirin sidang jumat rahimakumullah

Pada siang yang diberkahi ini, alhamdulillah kita bisa berjumpa lagi dalam ikatan ukhuwah Islamiyyah dengan kondisi sehat wal afiyah. Pertama-tama, khatib tak henti-hentinya berpesan ketakwaan kepada diri khatib sendiri khususnya dan jamaah sekalian secara umum.

Takwa dengan semaksimal mungkin menjauhi perkara yang dilarang agama dan menjalankan perintah-Nya. Kita tahu manusia tak luput dari salah dan dosa, namun sebaik-baiknya pendosa adalah menyadari dosa dan salahnya kemudian diiringi dengan permohonan ampun dan amal saleh.

Shalawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang beriman hingga akhir zaman.

Hadirin rahimakumullah
Dalam diri manusia terdapat ruh yang memiliki sifat suci, cenderung kepada kesejatian (hakikat) dan lebih dekat dengan Allah. Akal berfungsi untuk berfikir, mengingat, menghitung dan berlogika. Hati berfungsi untuk meyakini (beriman), mencintai, membenci, empati, dan hal-hal yang berhubungan dengan rasa.

Sedangkan nafsu merupakan energi jiwa yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan (nafs al-ammarah). Itulah struktur kita sebagai manusia. Jika semua bekerja sesuai porsinya, manusia akan mendapatkan posisi mulia. Begitu pun sebaliknya.

Baca Juga: Khutbah Jumat 2022 Edisi Bulan Syaban, Tema: Jelang Ramadhan, Tingkatkan Iman agar Tidak Diperdaya Setan

Segala yang kita miliki di dunia ini sejatinya bukanlah milik kita. Rumah, kendaraan, kesehatan, anak, istri dam kemewahan hidup lainnya bahkan diri kita sendiri bukanlah milik kita, semua itu titipan, boleh kapan saja Sang Penitip mengambilnya kembali.

Kita tau semua itu, namun seringnya kita terlena dan lupa. Terlalu menikmati titipan hingga merasa memilikinya dan tak rela jika diambil kembali, inilah benih-benih hubbud dunya yang tumbuh subur dalam jiwa tanpa kita sadari.

Jika kita bisa menyadari bahwa hingga jiwa kita ini pun sejatinya merupakan titipan, maka kita akan tahu kalau di sana terdapat amanah yang harus ditunaikan dan menjadi tanggung jawab kita. Kita akan menjumpai waktu penagihan dan laporan pertanggungjawaban itu kelak.

Sidang jumat rahimakumullah

Amanah yang kita emban dari segala bentuk titipan Allah ini adalah sifat menghambakan diri kepada-Nya dan mengorientasikan segala tindak-tanduk kita hanya kepada-Nya, tiada lain. Begitulah sikap dan sifat seorang hamba seharusnya.

Namun dalam kenyataannya kita terus diintai dengan bahaya sifat hati seperti hasad atau iri-dengki dengan anugerah yang Allah berikan kepada teman atau saudara kita. dan yang tak kalah membahayakannya juga yakni penyakit ujub, membanggakan diri sendiri maupun potensi-potensi yang ada dalam diri, seperti harta, anak, jabatan atau pangkat dan sebagainya.

Baca Juga: KHUTBAH Jumat Edisi 4 Maret 2022 Terbaru, Tema: Larangan Berzina dan Empat Akses Menuju Pintu Zina

Allah Swt. memperingatkan kita dalam S.Q Al Munafiqun: 9

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah SWT. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.”

Jika tubuh kita ini terkena penyakit, maka segala hal akan kita curahkan untuk kesembuhannya, berapa pun harus dibayar dan kemana pun perjalanan harus ditempuh. Namun sayang, sedikit dari kita yang memedulikan penyakit-penyakit hati seperti macam di atas, itu hanya beberapa saja.

Padahal jumlah penyakit hati ini tak kalah banyak dengan penyakit yang mengenai fisik kita. justru penyakit hati lebih mengerikan. Parahnya lagi, mungkin sebagian besar manusia mengidap penyakit seperti ini. Apalagi dampaknya akan terus terbawa hingga di alam akhirat.

Berbeda dengan penyakit yang menyerang fisik, ia bisa dideteksi dengan kasat mata dan banyak ahli yang mampu mendiagnosa. Selain itu sakitnya hanya dirasakan di dunia, bahkan ada pahala yang menanti jika kita mampu menghadapi dengan sabar. Penyakit yang menyerang hati tidak demikian, tidak ada istilah bersabar karena sedang menderita penyakit hati.

Saking lembutnya penyakit hati, kita hampir-hampir tidak merasakan kalau sedang mengidap. Sehingga kita butuh seorang ahli yang bisa mendiagnosa jika ingin mengetahui jenis penyakit ini. Seperti apa pengobatannya. Merekalah yang memiliki nur atau cahaya hati. Mampu melihat lebih dalam dari apa yang bisa dipanca oleh indra mata.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 11 Maret 2022 Terbaru, Tema: Meraih Keberkahan dan Kemuliaan di Bulan Syaban

Hadirin rahimakumullah
Agama memerintahkan kita agar mensyukuri segala anugerah hidup ini dan menjanjika akan melipatkan pemberian-Nya jika kita bisa bersyukur. Firman-Nya dalam surat Ibrahim : 7

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Luapan syukur kita adalah dengan memanfaatkan semua nikmat ini demi kebaikan dan penghambaan. Bukan justru menjadikannya sebagai alat dan media untuk bermaksiat, pamer dan menyombongkan diri kepada orang lain yang kurang beruntung. alih-alih disebut nikmat, justru yang demikian bisa menjadi penyebab kebinasaan seseorang.

Sehingga jangan terkejut jika kita menjumpai seseorang yang berperilaku kurang baik namun bergelimangan dengan nikmat dan hidup yang tenang, boleh jadi itu adalah istidraj dari Allah, agar ia semakin jauh.

Baca Juga: Khutbah Jumat 2022 Edisi Bulan Syaban, Tema: Jelang Ramadhan, Tingkatkan Iman agar Tidak Diperdaya Setan

Meski begitu, kita tidak boleh untuk menaruh prasangka buruk kepada orang lain, mari kita tetap bermawas diri, bahwa diri ini masih terlalu jauh dari kata baik, sehingga akan terus berupaya untuk berbenah. Sebgai penutup, sebuah pepatah mengatakan;

النَاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوْا اِنْتَبَهُوا

“Manusia itu tengah lelap dalam tidur, ketika mati mereka akan tersadar.”

Padahal di saat itu, tidak ada lagi kesempatan, yang ada hanya penyesalan, buah dari tidurnya yang terlalu lama. Semoga hidayah Allah akan selalu mengalir dalam setiap lini hembusan nafas kehidupan kita. Amin.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِينَ الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكُمْ فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بِرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،

اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ، وَعَلٰى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَارْضَ اللهم عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضٰالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما نَتَخوَّفُ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى ويَنْهٰى عَنِ الفَحْشٰاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Lirboyo.net

Tags

Terkini

Terpopuler