Cara Tidur Siang Menurut Islam Sesuai Dalil, Setan Tidak Tidur Siang dengan Cara Ini

13 Januari 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi Tidur /Andrea Piacquadio/Pexels

SEPUTARLAMPUNG.COM – Tidur siang adalah salah satu kegiatan yang kerap dilakukan sebagian orang dalam kehidupannya. Islam pun mengajarkan cara tidur siang sesuai dalil yang dimaksudkan untuk membedakan dari kebiasaan tidur siangnya setan.

Tidur siang memang salah satu hal yang baik untuk dilakukan. Bukan hanya dalam ajaran Islam, banyak pakar kesehatan mengatakan, tidur siang berguna untuk mengistirahatkan tubuh sejenak.

Bahkan dalam banyak kajian ilmiah, tidur siang punya banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan. Ini jugalah yang mendasari ajaran Islam tetang tidur siang yang dianjurkan.

Sayangnya tidak semua orang bisa memanfaatkan waktu siang untuk tidur. Terutama bagi mereka yang telah disibukkan dengan rutinitas harian.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat, 14 Januari 2022, dengan Tema: Keistimewaan dan Balasan untuk Orang Bertakwa

Melansir dari laman Dalam Islam disebutkan bahwa tidur merupakan bagian dari mekanisme fisiologis tubuh yang terjadi secara alamiah. Tidur dapat membantu proses detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh), meningkatkan energi, menghilangkan letih dan tentunya membuat tubuh lebih bugar serta sehat.

Lantas bagaimana Islam memandang aktivitas tidur siang? Bagaimana status hukumnya, adakah manfaatnya? Berikut ulasan lengkapnya.

Tidur adalah keajaiban sekaligus nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hambaNya. Hal ini telah disampikan dalam kalam-kalam-Nya berikut:

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya” (QS. QS. Al-Qashash : 73)

“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS. Yunus ayat 67).

Baca Juga: BACAAN Surah Al Baqarah Ayat 216, Motivasi Alquran untuk Berprasangka Baik pada Takdir dan Ujian dari Allah

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS. An-Naba:11).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. (QS. A-Ruum:23).

Pandangan Islam tentang Tidur Siang

Dari ayat-ayat yang diatas, cukup jelas menunjukkan bahwa tidur yang paling utama adalah di waktu malam hari.

Lalu bagaimana dengan tidur siang? Apakah dilarang dalam islam? Perlu diketahui bahwa tidak ada dalil yang menjelaskan larangan tidur siang dalam islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat juga terbiasa melakukan tidur siang sejenak. Tidur siang tersebut dimaksudkan agar dapat membantu ketika ingin bangun sholat tahajjud di sepertiga malam terakhir.

Baca Juga: BANJIR BONUS: Penerima KJP Plus Tahap 2/2021 yang Cair Januari 2022 Dapat Uang Tunai, Tambahan SPP, 6 Bonus

Dalil-Dalil yang menyebutkan tentang sunnah tidur siang:

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidur sejenaklah kamu sekalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak”. (HR. Abu Nu’aim)

Diriwayat dari ‘Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu: “Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian. Istirahat sianglah! Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.” (HR. Al-Bukhari).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau juga menceritakan tentang kebiasaan para sahabat uang sering melakukan tidur siang sesaat. “Kami bersegera datang ke masjid untuk menanti pelaksanaan shalat Jum’at dan kami qailulah (tidur siang) setelah shalat Jum’at.” (HR. Bukhari)

Dijelasakan dalam Fiqih Sunnah, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Kami (para sahabat) pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suka tidur di masjid, kami tidur qailulah di dalamnya, dan kami pada waktu itu masih muda-muda.” (HR.Ibnu Umar)

Meneladani perilaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keseharian dapat membuat hidup kita lebih berkah dan sehat. Termasuk untuk adab tidur.

Ingat, tidur siang yang dianjurkan adalah tidur sejenak, bukan berjam-jam apalagi sampai tidur sepanjang hari.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler