Infak Haruskah dengan Uang? Ustadz Adi Hidayat: Ini Pahala dan Kisah Inspiratif Orang yang Sedekah Saat Sulit

10 September 2021, 08:20 WIB
Ilustrasi Ustadz Adi Hidayat (UAH). /Youtube Adi Hidayat Official

SEPUTARLAMPUNG.COM - Infak dan sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat utama dalam Islam.

Banyak ayat Alquran dan hadist yang mengulas keutamaan dan pahala ibadah yang satu ini. Di antaranya, satu sedekah akan dibalas dengan minimal 700 kali kebaikan.

Hal yang mungkin sering ditanyakan, apakah infak harus dengan uang? Terkait dengan hal ini, dalam salah satu ceramahnya di channel Kajian Islam Official yang diunggah SEPUTAR LAMPUNG pada Jumat, 10 September 2021, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengulas tentang apakah infak harus dengan uang.

Baca Juga: Baca Dzikir Pendek ini Saat Mandi dan Ganti Baju agar Jin Tak Bisa Lihat Aurat Kita, Ustadz Haikal: Hapalkan!

Menurut UAH, infak tidak harus dengan uang. Infak adalah pemberian yang berupa materi. Selain dengan uang, bisa juga dalam bentuk makanan, buah-buahan, pakaian ataupun bentuk lainnya.

Bagaimana dengan pahalanya? UAH menjelaskan bahwa pahala sedekah dan infak ini adalah minimal 700 kali lipat.

Ini minimal karena bisa jadi pahalanya jauh lebih besar karena berbagai hal. Misalnya dilakukan saat kita sendiri kekurangan.

Begitu besarnya pahala infak dan sedekah ini hingga membuat orang-orang di jaman dahulu berlomba-lomba untuk berebut pahalanya meski mereka sendiri sedang kekurangan.

Baca Juga: Kenali 7 Link Palsu Pendaftaran Prakerja Gelombang 20, Banyak Berseliweran di WA: Jangan Sampai Jadi Korban!

Dikisahkan oleh UAH, tentang seseorang di zaman Nabi yang menawarkan dirinya untuk menjamu tamu padahal stok makanan yang dimiliki hanya cukup untuk anaknya.

Ia menyanggupi tawaran Nabi untuk menjamu sang tamu. Ia pulang ke rumah lalu meminta sang istri memasak jamuan.

Saat makanan telah siap, ia mempersilakan sang tamu untuk menikmati makannya dan ia menemani dalam kegelapan. Mendentingkan peralatan makan agar si tamu merasa tuan rumah ikut makan bersamanya.

Begitu bersemangatnya ingin meraih pahala sedekah, tuan rumah rela menahan lapar agar tamunya kenyang dengan makanan jamuannya.

Baca Juga: BSU Tahap 4 Cair ke Rekening Pekerja BCA Hanya Lewat 4 Cara Ini, Kapan Jadwal Subsidi Gaji Tahap 5 Dirilis?

Cerita ini sering dikisahkan dalam berbagai kesempatan untuk memotivasi umat Islam agar semangat dalam bersedekah meski dalam keadaan sulit dan kurang.

Dalam kajian yang sama UAH juga mengingatkan bahwa yang paling utama untuk menerima sedekah kita adalah keluarga khususnya kedua orang tua.

Meski keadaan keuangan mungkin sedang sulit, seorang anak yang ingin berbirrul walidain dan mengejar pahala sedekah akan tanggap pada keinginan orang tua dan berusaha menyangggupi keinginan mereka dengan kalimat "InsyaAllah akan saya usahakan".***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: YouTube Kajian Islam Official

Tags

Terkini

Terpopuler