Puasa Arafah Berapa Hari? Jangan Sampai Terlewat, Ini Keutamaan, Bacaan Niat dan Jadwal Puasa Arafah Tahun Ini

8 Juli 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi Puasa Arafah: jumlah hari, tanggal, bacaan niat dan keutamaan. /PEXELS/Engin Akyurt

SEPUTAR LAMPUNG - Sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Dzulhijah. Bulan ini merupakan salah satu bulan yang utama dan dimuliakan oleh umat Islam.

Tanggal 1 Dzulhijah 1442 H diperkirakan jatuh pada tanggal 11 Juli 2021. Artinya, tak lama lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Ada banyak ibadah yang mengiringi hari raya Idul Adha. Selain ibadah haji dan berkurban, umat muslim juga bisa meraup pahala melalui ibadah puasa.

Di antaranya, dengan melaksanakan puasa tarwiyah dan puasa Arafah. Dua puasa ini memiliki pahala yang sangat luar biasa.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha 1442 H/2021, Tema 'Memetik Pelajaran Berharga dari Orang yang Gagal Naik Haji'

Menurut Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas, Rasulullah pernah bersabda tentang pahala puasa Tarwiyah dan Arafah sebagai berikut: 

Puasa pada hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun lalu, sedangkan puasa hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun (HR Tirmidzi).

Dalam hadist lain yang riwayatkan oleh Muslim, Rasulullah juga mengungkapkan keutamaan dan pahala puasa Arafah sebagai berikut:

“Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas” (HR Muslim).

Mungkin sebagian kita masih ada yang bertanya-tanya, puasa arafah tanggal berapa dan ada berapa hari?

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Amis pada Daging dengan Bahan Dapur Sederhana, Praktikkan Raya Idul Adha 1442 H

Puasa Arafah merupakan puasa hari ke-9 pada bulan Dzulhijjah atau sehari menjelang Hari Raya Idul Adha. Ini artinya, puasa Arafah ini hanya 1 hari yakni sehari sebelum hari raya Idul Adha.

Untuk tahun ini di mana Hari Raya Idul Adha diperkirakan jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021, maka puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelumnya yakni Senin, 19 Juli 2021.

Tentang berapa hari pelaksanaan puasa Arafah juga ditemukan dalam hadis oleh Hunaidah ibn Khalid yang berbunyi: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis" (HR Abu Daud).

Meskipun banyak perbedaan mengenai kuat dan lemahnya hadist tersebut, namun Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.

Baca Juga: Materi Khutbah Idul Adha 2021 Singkat, Tema 'Sejarah, Hukum, Hikmah Berqurban di 1442 H', Lengkap dan Terbaru

Keutamaan Puasa Arafah

Sebagaimana disebutkan dalam hadist-hadist sebelumnya, puasa Arafah memiliki keutamaan yang mulia yakni bisa menghapus doa setahun yang lalu dan dosa satu tahun yang akan datang.

Hal ini tertuang dalam HR muslim yang berbunyi,"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu".

Sangat besarnya pahala puasa Arafah ini membuatnya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh kaum muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji atau tidak melakukan wukuf di Padang Arafah.

Terlebih pada tahun ini karena masih dalam masa pandemi, ibadah haji hanya dilakukan secara terbatas untuk warga lokal dan ekspatriat yang sedang berada di Arab Saudi.

Baca Juga: Sambut Idul Adha 1442 Hijriah, Berikut Ayat-Ayat Al-Quran tentang Ibadah Kurban yang Patut Kita Renungkan

Niat Puasa Arafah

Niat menjadi salah bagian penting sebelum melakukan ibadah, termasuk puasa Arafah.

Disarankan untuk membaca niat puasa Arafah pada malam hari atau sebelum matahari terbit dan sebelum puasa Arafah dilaksanakan.

Berikut bacaan niat puasa Arafah: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala.

Namun bila lupa atau ketiduran, niat puasa Arafah bisa dibaca setelah bangun tidur dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan atau minum.

Perihal kebolehan ini tertuang dalam HR. Muslim dari Aisyah Ummul Mukminin bahwasanya:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, 'Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?' Kami pun menjawab, 'Tidak ada'.

Beliau pun bersabda, 'Kalau begitu saya puasa'. Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, 'Kami baru saja dihadiahkan hays (jenis makanan berisi campuran kurma, samin dan tepung)'. Lantas beliau bersabda, 'Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa'".

Demikian ulasan mengenai berapa hari pelaksanaan puasa Arafah, kapan jadwalnya, bagaimana bacaan niat serta keutamaannya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler