'Dakwahkan' Kewajiban Istri di Masa Iddah, Istri Almarhum Syeh Ali Jaber Tak Keluar Rumah karena Alasan Ini

1 Maret 2021, 18:15 WIB
Almarhum Syekh Ali Jaber. /Tangkap layar YouTube.com/Syekh Ali Jaber

 

SEPUTAR LAMPUNG - Tak terasa, lebih dari 40 hari sudah Syeh Ali Jaber berpulang. Jasadnya telah terkubur, namun inspirasi dakwahnya masih terus mencerahkan masyarakat.

Ilmu yang ia ajarkan terus hidup. Sepeninggalnya, ilmu-ilmu itu masih terus menginspirasi melalui banyak cara.

Salah satunya melalui sikap keluarga terutama sang istri yang berusaha menjalankan sebaik mungkin bagaimana kewajiban istri di masa iddah setelah kepergian suaminya.

Sebagaimana diketahui, seorang istri yang berpisah dengan suaminya baik karena kematian atau karena perceraian, berlaku bagi dirinya masa iddah yang berlangsung selama 4 bulan 10 hari.

Baca Juga: 7 Tips Mudah Agar Anak Hafal Surat Pendek dan Doa Sehari-Hari, Bapak-Ibu Wajib Tahu!

Dalam masa iddah ini, ada sejumlah aturan yang berlaku. Salah satunya, dilarang ke luar rumah jika bukan karena hal yang mendesak secara syar'i.

Hal inilah yang dilakukan oleh istri Syeh Ali Jaber sebagai bagian dari bentuk dakwah kepada masyarakat yang banyak di antaranya belum memahami dan mempraktikkan dengan benar bagaimana kewajiban seorang istri di masa iddahnya.

Pihak keluarga melaksanakan beberapa hal untuk menghormati almarhum. Terutama istri almarhum yang menahan diri untuk tidak pernah keluar rumah usai Syekh Ali Jaber meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh adik Syekh Ali Jaber, yaitu Syekh Muhammad Jaber saat ditemui oleh awak media di Cipondoh, Tangerang.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Sebuah Pesawat Terpaksa Mendarat karena 'Dibajak' Seekor Kucing, Pilot Ikut Diserang

Usai menghadiri acara peringatan 40 hari wafatnya sang kakak yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta, Syekh Muhammad mengaku bersyukur.

Pasalnya, peringatan itu mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat yang masih terus mengingat almarhum.

"Sudah lebih dari 40 hari tetapi masih antusias masyarakat. Wallahualam menurut saya, saya sendiri enggak mungkin datang satu saat atau suatu hari yang kita bisa melupakan beliau. Selalu kita mengingat beliau," Kata Syekh Muhammad , seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari tayangan YouTube Hitz Infotainment pada Sabtu, 27 Februari 2021

Syekh Muhammad mengatakan bahwa dengan adanya hal ini dirinya berharap almarhum kakaknya sangat disayangi oleh Allah dan masyarakat Tanah Air.

Terlebih, semasa hidupnya, almarhum rutin menyampaikan dakwah-dakwahnya yang sejuk dan mencerahkan bagi masyarakat.

Baca Juga: Kutbah Jumat Singkat 5 Maret 2021: Empat Persiapan Penting Seorang Muslim Hadapi Akhir Zaman dan Hari Kiamat

”Subhanallah, itu saja, saya tidak bisa ucapkan apa-apa kecuali Ya Rabb semoga ini tanda Allah mencitai beliau, subhanallah,” ucapnya.

Menurut Syekh Muhammad, di balik kepergian sang kakak, dirinya menjadi termotivasi untuk meneruskan dakwah yang telah dirintis Syekh Ali Jaber selama di Indonesia.

"Semuanya untuk berdoa untuk beliau, memberikan motivasi bagi saya sendiri untuk meneruskan dakwah beliau insya Allah," sambungnya.

Selain itu, Syekh Muhammad juga mengungkap kondisi terkini dari istri almarhum Syekh Ali Jaber.

Syekh Muhammad menuturkan kalau istri sang kakak tak boleh keluar rumah usai suaminya meninggal lantaran dalam masa "iddah".

Baca Juga: Membangggakan! Indonesia Kembangkan Ina-TEWS yang Bisa Deteksi Tsunami dalam Waktu 5 Menit Setelah Gempa

"Kalau istri Almarhum masih di-iddah ya, enggak boleh kemana-mana. Enggak boleh keluar dari rumah kecuali kalau ada hajat yang penting-penting ya," tuturnya.

Syekh Muhammad mengungkapkan kalau hal itu merupakan bentuk ungkapan berkabung dan penghormatan terhadap almarhum Ali Jaber.

"Biasanya ketika suaminya meninggal, tetap di rumah enggak boleh ke mana-mana sampai selesai iddah-nya," ungkapnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pangandaran.pikiran-rakyat.com dengan judul "Tak Boleh Keluar Rumah Usai Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ini Alasan Haru Sang Istri".

Seperti diketahui, almarhum Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada 14 Januari 2021 lalu di RS YARSI, Jakarta.

Kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber makin memburuk usai dinyatakan positif COVID-19 pada 29 Desember 2020.***(Ferdy Yudha Pratama/PR Pangandaran)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pangandaran Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler