Ini Dia 8 Tanda Orang Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah

21 Januari 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi meninggal dunia. /Soumen82hazra /Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG – Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan meninggal dunia. Semua itu sudah ketetapan Allah swt. Namun bagaimana dan dalam keadaan apa kita akan meninggal. Kita tidak tau?

Untuk itu sebagaimana umat muslim kita harus mempersiapkan kematian karena kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat.

Sehingga sewaktu kita di panggil oleh yang maha kuasa dalam keadaan husnul khotimah.

Dan itulah yang paling kita harapkan, kenapa? Karena ada surga yang menanti kita disana. Yaitu keadaan dimana kita beriman kepada Allah swt dan tidak mempersekutukannya.

Berikut 8 tanda orang yang meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah menurut Ustad Faiz Ibrahim, S.Pd,i dalam kajian rutin di Masjid Al Baitul Hikmah Bandarlampung, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Luar Biasa, Tak Satupun Warga Baduy Terpapar Covid-19, Tetua Adat Beberkan Rahasianya

1. Mengucapkan kalimat syahadat dan kalimat tauhid

Syahadat adalah kalimat tauhid yang harus selalu kita ucapkan karena itu merupakan pengakuan kita kepada Allah swt. sebagai tuhan dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul.

Dalilnya adalah hadist riwayat Abu Daud, Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya : Barangsiapa yang akhir ucapan adalah kalimat ‘La ilaaha illallah’ dia akan masuk surga.

2. Keningnya berkeringat

Tanda berikutnya seseorang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah adalah adanya keringat sebesar bulir jagung di dahinya.

Berdasarkan hadist riwayat Buraidah bin Al-Hashib Radhiyallah ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِيْنِ

Artinya: Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi.

Baca Juga: Miliki Anggaran Jauh Lebih Banyak, Peringkat Militer Israel Justru Disalip Indonesia

3. Meninggal pada hari Jumat

Hari Jumat adalah hari yang paling mulia bagi umat islam. Di mana pada hari itu kita diperintahkan untuk sholat Jum'at.

Dan kita juga diperintahkan untuk memperbanyak dzikir dan amal ibadah lainnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya : Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

4. Meninggal syahid yang bukan di medan perang

Ada sebutan khusus bagi mereka yang meninggal dunia di medan perang yaitu mati dalam keadaan syahid seperti orang yang mati di jalan Allah, orang yang mati karena wabah, orang yang mati karena tenggelam, dan orang yang mati karena reruntuhan. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ

 Baca Juga: Naskah Khutbah Januari Terbaru, Bertema Upaya Umat Berikhtiar Melalui Vaksin di Masa Pandemi Covid

Artinya: "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid." (HR. Muslim).

5. Meninggal saat hamil dan melahirkan atau sedang nifas

Seorang wanita yang meninggal saat melahirkan, kematiannya akan dianggap sebagai mati syahid.

Dalam hadist riwayat Imam Ahmad dan selainnya dengan sanad yang shahih dari Ubadah bin Ash-Shamit Radhiyallah ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“dan wanita yang di bunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga”.

6. Meninggal karena mempertahankan hartanya

Orang yang meninggal karena mempertahankan hartanya, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang mati syahid.

"Siapa saja yang terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela keluarganya, nyawanya, atau agamanya, maka ia mati syahid.” (HR. Abu Dawud)

 Baca Juga: Diperpanjang Sampai April 2021, Begini Cara Dapatkan Bansos Tunai Rp1,2 Juta

7. Meninggal ketika ribath (menjaga perbatasan) dengan negara kafir

Kabar gembira bagi mereka yang ditugaskan menjaga perbatasan negara, apabila meninggal dunia. Mereka termasuk orang-orang yang masuk dalam golongan khusnul khotimah.

Berdasarkan hadist riwayat Muslim dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ، وَأًُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتّاَنَ

Artinya: Berjaga-jaga (di jalan Allah) sehari dan semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan shalat sebulan. Bila ia meninggal, amalnya yang biasa ia lakukan ketika masih hidup terus dianggap berlangsung dan diberikan rezekinya serta aman dari fitnah (pertanyaan kubur).

8. Meninggal dalam beramal sholeh

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

“barangsiapa mengucapkan la ilaaha illallah karena mencari wajah (pahala) Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bershadaqah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga”. (HR. Imam Ahmad dan selainnya).

Itulah 8 tanda orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, maka dari itu kita diwajibkan untuk terus berbuat amal sholeh, karena kita tidak tau kapan Allah akan memanggil kita. ***

 

 

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler