Khutbah Jumat Singkat Terbaru: Bencana Alam adalah Teguran, Mari Tingkatkan Iman dan Taqwa

21 Januari 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi bencana banjir. /Dok.BNPB/

 

SEPUTAR LAMPUNG – Khutbah Jumat setiap minggunya mengalami tema yang berbeda agar jamaah mendapatkan wawasan ilmu yang lebih luas mengenai cara meningkatkan iman dan taqwa.

Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini sering terjadi bencana di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari kecelakaan pesawat, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan yang terbaru gunung aktif mulai memuntahkan lavanya.

Sebagai umat muslim kita harus selalu sabar dan berikhtiar agar bencana alam tersebut tidak menimpa Negeri ini, khususnya keluarga kita. Bencana alam yang yang terjadi di Negeri ini adalah tegeran dari Allah Swt agar kita bisa ikhlas menjalani ini semua.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Khutbah Jumat, Kunci Jawaban Kelas 4 SD, Hercai, dan Sinopsis Drama

Namun, kita sebagai umat muslim harus introspeksi diri, sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai umat muslim atau sebaliknya malah mengabaikan apa yang sudah menjadi kewajiban seorang muslim, yakni menjalankan sholat lima waktu, menjalankan puasa, menunaikan zakat dan bersedekah.

Terkadang bencana alam terjadi, karena kita lalai terhadap peerintah Allah Swt dan sering melakukan maksiat bahkan merusak alam.

Keimanan kita diuji oleh Allah Swt saat terjadi bencana alam yang menimpa suatu daerah. Saudara kita yang berada di lokasi bencana, seperti Sulawesi, Manado, Kalimantan Selatan, dan daerah lainnya yang terdampak bencana diharapkan dapat ikhlas menrima cobaan yang sedang terjadi saat ini.

Mari tingkatkan Taqwa dan Iman kita agar dijauhkan dari bencana alam yang sangat merikan, karena melihat saat ini dalam hitungan detik tanah longsor dan banjir menyapu bangunan dan benda yang ada sekitarnya ikut terseret derasnya banjir.

Baca Juga: 3 Manfaat Penting Vaksin Covid-19 Buat Tubuh, Yakin Masih Mau Mangkir Vaksinasi?

Pada kesempatan kali ini, tema yang cocok disampaikan pada saat khutbah Jumat adalah Bencana Alam adalah Teguran, Mari Istiqomah Tingkatkan Iman dan Taqwa sebagaimana dilansir dari laman NU Jatim.

Khutbah Pertama


اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَاخْتِلَافَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Jamaah yang Dirahmati Allah,

Syukur tiada henti hendaknya terus kita lakukan dengan mengucapkan kalimat alhamdulillah rabbil alamin.

Hal tersebut sebagai bentuk kesadaran kita atas selaksa kenikmatan yang diterima, namun pada saat yang sama tidak mampu membalas kurnia Allah SWT tersebut.

Berikutnya saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah yang berbahagia untuk terus meningkatkan Taqwa dan Iman. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Yakinlah bahwa siapa yang terus berupaya meningkatkan kualitas taqwa akan meraih kesuksesan sejati.

Baca Juga: Tak Hanya Telegram, Aplikasi Perpesanan Satu ini Juga Diserbu Pengguna Baru Imbas Kebijakan Baru WA

Hadirin yang Dimuliakan Allah,

Kita baru saja menginjakkan kaki di tahun 2021. Namun masih diresahkan dengan aneka musibah yang tidak kunjung ada kejelasan akan berakhir. Sudah hampir setahun kita mengalami musibah maha dahsyat yakni penyebaran virus Corona.

Belum lagi selesai, musibah lain mengiringi, mulai dari tanah longsor lantaran memasuki musim penghujan, banjir bandang dan sejenisnya. Hujan yang turun dari langit ternyata tidak semata bermakna nikmat, juga musibah.

Bahkan yang terbaru, kita kehilangan saudara sebangsa yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengumpulkan sampel DNA keluarga korban untuk mendukung proses identifikasi.

Hujan dan curah air yang tinggi menambah penderitaan para petani, sehingga ancaman akan gagal panen kembali menimpa saudara kita. Padahal bila hal ini terjadi, bukan tidak mungkin pasokan pangan penduduk di negeri ini juga terancam.

Berita tentang rumah rusak, korban luka-luka hingga meninggal dunia, akibat banjir bandang dan longsor ramai di media massa. Seolah alam sedang menunjukkan kemarahannya kepada manusia.

Baca Juga: Khutbah Jumat Januari dengan Tema Mengambil Hikmah di Balik Beragam Musibah dan Bencana

Jamaah Jumat Hadakumullah,

Tentu ini bukan salah alam. Karena alam bergerak atas dasar sunnatullah (hukumnya) sendiri. Allah dalam al-Qur’an surat ar-Rum ayat 41 mengingatkan:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ayat tersebut dengan terang mengungkapkan bahwa di balik kerusakan yang di bumi maupun di laut adalah ulah manusia sebagai penyebabnya. Bencana alam tidak datang tiba-tiba, melainkan melalui faktor, yakni sifat dan perilaku manusia.

Jamaah yang Berbahagia,

Kalau dulu kita menyaksikan kebakaran hutan. Kebakaran terjadi karena masifnya alih fungsi di lahan yang sangat mudah terbakar.

Pemicu kebakaran tersebut adalah karena keringnya lahan gambut setelah alih fungsi lahan. Dalam proses alih fungsi, lahan gambut itu selalu disertai pengeringan lewat pembuatan kanal-kanal dan itu adalah ulah manusia.

Baca Juga: Matahari Bisa Picu Penuaan Dini! Ini Cara Mudah Melindungi Kulit Agar Tetap Glowing dan Awet Muda

Mengapa bencana kekeringan dan banjir selalu terjadi? Karena sumber daya alam yang mencegah itu semua telah dirusak. Praktik penebangan pohon yang membabi buta, pembuangan sampah yang sembarangan, dan mengabaikan pentingnya aksi penghijauan, adalah di antara sumber masalah yang patut diperhatikan dan pelakunya pun tak lain adalah manusia.

Tahun baru sebagai sarana untuk kian mendekatkan diri kepada Allah sekaligus momentum tepat untuk merenungi dua ajaran dasar dalam Islam.

Pertama, Allah adalah rabbul alamîn atau Allah adalah tuhan seluruh alam. Artinya, hamba Allah bukan hanya manusia, melainkan seluruh makhluk lain: binatang, tumbuhan, gunung, tanah, udara, laut, dan lain sebagainya.
Dalam konteks hubungan antara khalik dan makhluk, manusia sama dengan ciptaan-ciptaan lain.

Ajaran yang kedua adalah rahmatan lil alamin atau menebar kasih sayang kepada seluruh alam, sebagai misi utama ajaran Islam.

Manusia tidak hanya dituntut berbuat baik dengan manusia lainnya tapi juga makhluk lainnya. Itulah mengapa saat perang Badar, Rasulullah melarang pasukan Muslim merusak pohon dan membunuh binatang sembarangan. Hal ini menjadi bukti bahwa Islam sangat menyayangi alam.

Baca Juga: Jurnalis Diharapkan Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19, Bamsoed: Mereka Rentan Terpapar

Dengan menyadari dua ajaran dasar tersebut yakni Allah rabbul alamin dan misi Islam rahmatan lil alamin, dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia dan alam memiliki hubungan integral dan timbal balik. Manusia memang diberi kelebihan untuk bisa memanfaatkan alam tapi sekaligus berkewajiban pula melestarikan dan melindunginya.

Saat alam hanya diposisikan sebagai objek yang dimanfaatkan, maka eksploitasilah yang akan muncul. Eksploitasi yang timbul dari sifat serakah akan berdampak pada kerusakan dan ujungnya adalah bencana alam. Sebaliknya, bila manusia bersahabat dan berbuat baik terhadap alam, maka alam pun mendatangkan maslahat bagi dirinya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

Artinya: Wahai para penyayang yang semoga Sang Maha Penyayang menyayangi kalian, sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.

Demikian, semoga di permulaan tahun ini kita sanggup meningkatkan kualitas diri kita untuk menjadi manusia yang akram. Apa itu? Yakni lebih bertaqwa kepada Allah SWT dan shalih, yakni yang mampu mewarisi bumi ini dalam arti luas, mengelola, memanfaatkan, menyeimbangkan dan melestarikan dengan tujuan akhirnya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat atau saadatud darain.

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Anda Alami Kesulitan, Pasrahkan dan Yakin Akan Dikabulkan!

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

***

 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: NU Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler