Refleksi Hari Kesehatan Mental Sedunia: Tiap 40 Detik, 1 Orang Meninggal karena Bunuh Diri

- 10 Oktober 2020, 07:23 WIB
Logo hari kesehatan mental sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2020
Logo hari kesehatan mental sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2020 /Oxford.org

SEPUTAR LAMPUNG - Kesehatan mental di masa sekarang tak lagi bisa dianggap enteng.
Jumlah kasusnya meningkat dari waktu ke waktu. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang.

Ketakutan akan ancaman virus telah membuat khawatir banyak orang. Belum lagi himpitan ekonomi karena hantaman resesi. Banyak orang depresi.

Menyadari bahwa kesehatan mental juga perlu diperhatikan dengan seksama, sejak lama telah ada peringatan hari internasional kesehatan mental sedunia setiap 10 Oktober.

Pada tahun 2020 ini, hari kesehatan mental sedunia mengangkat tema investasi kesehatan mental.

Baca Juga: Sama-sama Buruh Tapi Beda Takdir: di Indonesia Rusuh, di Tiongkok Justru Dapat Mobil Gratis!

Dibanding sejumlah peringatan hari internasional lain, peringatan kesehatan mental sedunia relatif masih baru.

Dikutip dari Wikipedia, Hari Kesehatan Mental Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya pada 10 Oktober 1992 atas prakarsa Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter.

Hingga tahun 1994, peringatan ini tidak memiliki tema khusus selain mempromosikan advokasi kesehatan mental secara umum dan mendidik masyarakat.

Kesadaran masyarakat yang masih belum optimal mengenai kesehatan mental membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kesehatan mental adalah salah satu bidang kesehatan masyarakat yang paling terabaikan.

Baca Juga: Peluang Jadi PNS Sangat Besar, Berikut 10 Daftar Sekolah Kedinasan yang Patut Jadi Pilihan

Padahal, fakta di lapangan cukup mengejutkan. Dikutip dari Jurnalgaya.pikiranrakyat.com Hampir 1 miliar orang di dunia memiliki gangguan kesehatan mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol yang berbahaya dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri.

Data WHO lain menyebutkan angka bunuh diri di dunia mencapai hampir 800 ribu jiwa setiap tahunnya, ini belum termasuk angka yang tidak tercatat secara resmi.

Mirisnya lagi, bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia untuk usia antara 15-19 tahun.

Baca Juga: Tiga Bioskop Trans TV Temani Malam Minggu Anda, Berikut Jadwal Lengkap Sabtu 10 Oktober 2020

Dalam konteks negara, di negara berpenghasilan rendah dan menengah, lebih dari 75 persen orang dengan gangguan mental, neurologis, dan penyalahgunaan zat tidak menerima pengobatan sama sekali untuk kondisi mereka.

Selain karena kesadaran masyarakatnya masih kurang, infrastruktur dan sana juga tidak mendukung.

Data-data di atas menjadi sebuah reminder bahwa kita mesti lebih peduli pada kesehatan mental. Karena meski tidak selalu berakhir dengan bunuh diri dan kematian, kesehatan mental bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Wikipedia Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah