SEPUTARLAMPUNG.COM – Baru-baru ini, muncul kabar yang cukup mengejutkan dari selebgram Fujianti Utami Putri yang mengaku mengidap Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Melalui video yang beredar di YouTube, Sosok yang akrab dipanggil Fuji mengaku bahwa dirinya sudah mengidap ADHD sejak tahun 2022 lalu.
Hal ini tentu saja mencuri perhatian publik, khususnya para penggemar Fuji yang kaget mengetahui pengakuan terbaru sang selebgram.
Berita mengenai kabar yang baru disampaikan Fuji tersebut, bahkan kini trending di pencarian Google Indonesia dengan kata kunci ‘ADHD’ yang telah menembus lebih dari 2 ribu penelusuran.
Fuji menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya telah menyadari kondisi tersebut sejak dari tahun lalu lantaran telah diberi tahu oleh psikolog mengenai kondisinya yang mengidap ADHD.
Kondisi tersebut dirasakan membuatnya sulit fokus dan hiperaktif. Namun ia mengaku bangga mengidap ADHD karena berdampak positif pada dirinya.
Ia menyebut bahwa dengan memiliki ADHD, membuatnya bisa lebih kreatif dan produktif. Bahkan dirinya kini merasa sudah berdamai dan mencintai dirinya sendiri.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Dilansir dari National Institute of Neurological Disorder and Stroke (NINDS), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Gejala ADHD umumnya terlihat sejak usia dini dan bisa didiagnosis ketika anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
Namun terkadang, ADHD tidak dikenali saat seseorang masih kecil dan baru terdiagnosis saat dewasa.
Adapun gejala ADHD yang mungkin ditemui, di antaranya yaitu banyak melamun, sering lupa atau kehilangan banyak hal, sulit fokus, mudah gelisah, berbicara terlalu banyak, ceroboh, hingga mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain.
Orang dengan ADHD mungkin juga memiliki masalah tambahan, seperti gangguan tidur, stress, dan kecemasan.
Anak-anak yang mengidap ADHD dapat ditangani dengan dukungan yang tepat serta obat-obatan jika diperlukan.
Sedangkan untuk orang dewasa, pengobatan seringkali dibutuhkan, namun ada alternatif seperti terapi perilaku kognitif yang dapat membantu.
Demikian informasi terkait Fuji yang mengaku dirinya mengidap ADHD, serta penjelasan mengenai gejala dan penanganan terhadap seseorang yang mengidap ADHD.***