Pada tahun 2022, sudah ditemukan kasus HPAI H5N1 2.3.4.4b pada unggas air/ternak yang belum divaksin di Kalimantan Selatan.
Meskipun saat ini risiko infeksi flu burung pada manusia masih rendah, namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan mengingat mutasi virus yang cepat dan tetap berpotensi menyerang manusia.
Dilansir tim Seputarlampung.com dari unggahan Instagram @kemenkes_ri pada 1 Maret 2023, berikut gejala, cara penularan, hingga upaya pencegahan flu burung yang perlu diketahui:
Gejala
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai, dan dapat menjadi indikasi jika seseorang terinfeksi flu burung, antara lain demam (lebih dari 38 derajat Celcius), lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri dada, dan diare.
Penyakit ini kemudian dapat berkembang cepat menjadi penyakit paru berat, dengan sesak napas, pneumonia, hingga gangguan sistem pernafasan dan gangguan sistem syaraf seperti kejang dan penurunan kesadaran.
Gejala tersebut disertai dengan adanya riwayat kontak dengan hewan sakit atau mati mendadak.
Cara Penularan