Anak Perempuan juga Disunat, Bagaimana dan untuk Apa? Ini Penjelasan dr Aisah Dahlan

- 26 Desember 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi sunat pada perempuan/
Ilustrasi sunat pada perempuan/ /pixabay/Jupilu

SEPUTARLAMPUNG.COM – Sunat atau khitan ternyata tidak hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki saja. Belakangan mulai muncul adanya sunat pada anak perempuan juga. Bagaimanakah caranya dan apa gunannya? Simak penjelasan lengkap dari Dokter Aisah Dahlan berikut ini.

Meskipun masih banyak masyarakat yang asing dengan sunat pada anak perempuan, namun sebagian masyarakat sudah melakukannya.

Sunat anak perempuan ini pun sempat mendapat kritik beberapa tahun lalu, karena dianggap akan berdampak psikologis. Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa hal ini akan membuang nafsu perempuan jika ia disunat.

Baca Juga: Jangan Simpan Benda ini di Rumah, Ustadz Khalid Basalamah: Membuat Setan Betah dan Malaikat Tidak Mau Masuk

Lantas, benarkah anak perempuan yang disunat saat kecil itu akan membuang nafsunya?

Pertanyaan ini muncul dari seorang laki-laki yang menanyakan masalah sunat anak perempuan kepada dokter Aisah Dahlan.

Dilansir Seputarlampung.com melalui sebuah video yang diunggah kanal YouTube ALID TV pada 6 Juni 2021 lalu, dr Aisah Dahlan menjelaskannya terkait masalah ini.

Dalam video itu, dr Aisah Dahlan menjelaskan bahwa pusat syahwat itu ada di hipotalamus, yang letaknya tepat di bagian tengah otak manusia.

Baca Juga: Berapa Kali Remaja Laki-laki Alami Mimpi Basah sebagai Tanda Akil Baligh? Berikut Penjelasan dr Aisyah Dahlan

Perlu dipahami, ukuran hipotalamus laki-laki adalah dua setengah kali lebih lebar dari ukuran hipotalamus pada perempuan.

Hipotalamus ini fungsinya sebagai pusat makan, minum, menjaga keamanan dan pusat syahwat atau birahi.

"Jadi sebenarnya bicara syahwat bukan di klitorisnya sebenarnya, tetapi ada di hipotalamusnya," kata dr Aisah Dahlan.

Selanjutnya, dr Aisah Dahlan menuturkan bahwa tujuan dari khitan, baik laki-laki maupun perempuan adalah semata-mata untuk membersihkan. Bukan membuang syahwat.

Baca Juga: Takut Tak Bisa Memuaskan Suami Saat Sudah Menopause? dr Aisyah Dahlan Bagikan Tips Ini untuk Para Istri

"Adapun khitan (sunat) perempuan sama dengan khitan laki-laki. Supaya kotoran diujungnya itu tidak tersimpan di lipatan-lipatan," katanya.

Dokter Aisah Dahlan menerangkan, mengapa laki-laki disunat? Hal ini supaya lapisan kuluk itu terbuka karena ada smegma (bercak putih di alat vital) yang harus dibersihkan.

"Itukan tidak mungkin setiap saat dibersihkan, makanya smegma itu supaya bisa dibersihkan secara otomatis kalau habis pipis, BAB dan tidak usah dibuka-buka kuluknya, makanya dikhitan," jelasnya.

Halini pun berlaku bagi perempuan, di mana smegmanya juga harus dibersihkan.

"Perempuan juga gitu harus dibersihkan smegmanya meskipun tidak sebanyak laki-laki smegmanya," lanjutnya.

"Klitorisnya perempuan tidak berkuluk, maka banyak juga sebetulnya mengartikan khitan perempuan hanya membersihkan klitorisnya saja," kata dr Aisah Dahlan melanjutkan.

"Saraf-saraf yang ada di klitoris sebagai stimulasi rangsangan untuk vagina mengeluarkan cairan saat berhubungan intim tidak sakit," ujarnya.

"Itu bukan dipotong, tetapi hanya dibersihkan saja," katanya menegaskan kembali.

Lebih lanjut, dr Aisah Dahlan menuturkan, jika ada yang bertanya kalau ada perempuan yang sudah dikhitan (sunat) tetapi syahwat atau nafsunya masih tetap ada itu salah. Karena pusat syahwat birahi (nafsu) terdapat di hipotalamus.

Begitupun juga dari para ulama yang mengungkapkan bahwa klitorisnya bukan dipotong, hanya dibersihkan. Wallahua’lam.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah