Perhatikan, Ini Pentingnya Suntikkan Vaksin Covid-19 Kedua, Jangan Sampai Mangkir!

28 Januari 2021, 15:00 WIB
Vaksinasi Presiden Jokowi /

SEPUTAR LAMPUNG - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai dilakukan sejak Rabu, 13 Januari 2021.

Orang pertama yang disuntik vaksin buatan Sinovac Biotech, China tersebut adalah Presiden RI Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi.

Jokowi, disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat oleh Profesor Abdul Muthalib.

Setelah melakukan vaksinasi pertama 14 hari yang lalu, Kemarin, 27 Januari 2021 Jokowi kembali melakukan vaksinasi kedua dengan menggunakan jasa vaksinator yang sama.

Baca Juga: KUNCI Jawaban Tema 7 Kelas 4 Subtema 1 Halaman 2 3 4 dan 5 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Adapun, vaksin kedua untuk orang nomor satu di Indonesia tersebut masih menggunakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Seperti diketehui, penyuntikan vaksin kedua itu untuk membangun kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

Vaksin corona memang perlu diberikan sebanyak dua kali penyuntikan dengan jarak waktu 14 hari.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa setelah dosis kedua disuntikkan, tubuh, masih memerlukan waktu untuk membentuk antibodi. Baru setelah terbentuk antibodi itulah, risiko tubuh terpapar Covid-19 menjadi kecil.

Baca Juga: Bocoran True Beauty Episode 14, Moon Ga Young dan Cha Eun Woo Kencan, Tayang Malam Ini di tvN!

Dilansir dari galamedianews.com dalam artikel 'Catat! Ini Makna Suntikan Kedua Vaksin Covid-19, Kalau Dilewatkan Anda Tidak akan Terlindungi', mendapatkan vaksin corona adalah cara terbaik untuk melindungi tubuh dari virus corona yang sedang mewabah saat ini.

Namun, sebagian besar vaksin Covid-19 yang sudah ditemukan saat ini, termasuk vaksin Sinovac memerlukan dua kali penyuntikan agar bisa bekerja secara efektif mencegah virus Corona.

Suntikan pertama diberikan untuk membangun perlindungan, sementara suntikan kedua diberikan untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari vaksin. Begitu mendapatkan suntikan yang pertama, vaksin corona Sinovac atau CoronaVac akan mulai mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi melawan virus corona, SARS-CoV-2.

Namun, Anda baru mendapatkan kekebalan penuh terhadap virus sekitar 14 hari setelah menerima dosis kedua dari vaksin corona tersebut. Tubuh memerlukan waktu sekitar 1-2 minggu setelah suntikan vaksin kedua untuk membuat sel darah putih yang menghasilkan antibodi.

Baca Juga: Kunci Jawaban dan Soal BDR Kelas 6 SD Episode 19 Kamis, 28 Januari 2021, Tema Kendaraan dan Polusi Suara

Itulah mengapa ada kemungkinan seseorang tertular virus corona setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit karena vaksin tidak mempunyai cukup waktu untuk memberikan perlindungan. Ingat, jangan melewatkan dosis kedua vaksin, karena bisa membuat Anda menjadi tidak terlindungi.

Cara Kerja Vaksin pada Suntikan Pertama

Setelah dosis pertama vaksin diberikan, sistem kekebalan tubuh baru pertama kali mengenali vaksin dan material asing yang terkandung di dalamnya. Saat itu, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan dua jenis sel darah putih yang penting, yaitu sel B plasma dan sel T.

Sel B plasma fokus untuk menghasilkan antibodi. Namun sayangnya, jenis sel ini berumur pendek, hanya beberapa minggu. Itulah mengapa dibutuhkan suntikan dosis kedua agar tidak terjadi penurunan antibodi secara cepat.

Baca Juga: AhGaSe, Jinyoung GOT7 Resmi Gabung Dengan BH Entertainment

Lalu ada sel T, yang masing-masing secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi patogen tertentu dan membunuhnya. Di antara sel-sel T tersebut, ada yang disebut sebagai sel T memori, yang bisa bertahan di dalam tubuh selama beberapa dekade hingga mereka bertemu dengan patogen yang menjadi targetnya.

Artinya, ada kemungkinan sel T bisa bertahan seumur hidup di tubuh seseorang, sehingga membuatnya kebal terhadap infeksi di sepanjang hidupnya. Namun, penting untuk diketahui, Anda tidak bisa memiliki banyak tipe sel T ini sampai mendapatkan suntikan vaksin dosis yang kedua.

Pentingnya Mendapatkan Dosis Kedua

Dosis kedua vaksin diberikan untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus, sehingga memicu sistem kekebalan. Jadi, begitu Anda mendapatkan suntikan penguat, akan memiliki jumlah sel T memori yang lebih tinggi sampai batas tertentu. Sel-sel tersebut juga akan membuat antibodi yang berkualitas lebih tinggi.

Dosis kedua juga memulai pematangan sel B di dalam tubuh yang melibatkan pemilihan sel belum matang dengan reseptor terbaik untuk mengikat patogen tertentu. Proses ini terjadi di sumsum tulang belakang di mana sel darah putih diproduksi.

Baca Juga: Siapa Saja yang Tidak Bisa Mendapat Vaksin Sinovac di Indonesia? Simak Penjelasannya Disini

Setelah itu, sel-sel tersebut menuju limpa untuk menyelesaikan perkembangannya. Hal ini berarti setelah suntikan kedua, bukan hanya sel B bertambah banyak, tapi antibodi yang mereka hasilkan juga lebih tepat sasaran.

Selanjutnya, bila benar-benar terjadi paparan virus corona, maka sel B yang ada bisa dengan cepat membelah diri dan memperbanyak jumlah mereka untuk mengepung virus yang masuk.***(Hj. Eli Siti Wasilah/Galamedia News)

 

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler