“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila shalatnya jelek, maka ia telah celaka dan rugi.” (HR. At-Tirmidzi, no. 413)
Di samping itu, shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, sebagaimana telah diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwasanya ia berkata,
كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ رَسُوْلِ اللَّه الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ.
“Wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ‘Kerjakanlah shalat, Kerjakanlah shalat, dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang kalian miliki.” (HR. Ahmad, no. 25944)
Hadirin yang Dirahmati Allah
Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah shalat dalam agama Islam yang kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan shalat. Dalam surat Al-Muddatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَاسَلَكَكُمْ فِي سَقَر. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)?” Mereka menjawab, “Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.”
Adapun di dalam Sunnah disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat diancam akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.