Antara lain, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Nepal, Turki, Venezuela, Korea Selatan, Pakistan, Uni Emirat Arab, Burkina Faso, Afrika, hingga Senegal.
Pesawat ini memiliki berbagai spesifikasi yang unggul. Di antaranya:
- Dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (DI).
- Dapat terbang dengan ketahanan hingga 11 jam 20 menit.
- Tangguh untuk berbagai misi khusus.
- Mampu mendeteksi target/objek kecil.
- Memiliki konsep bodi lebar dengan kabin bertekanan.
- Berat muatan maksimal 5.200 kg.
- Mudah melakukan bongkar muat melalui pintu ramp belakang.
- Teknologi sayap tinggi, untuk pengangkatan yang lebih tinggi, dan hambatan yang lebih rendah.
- Kinerja take-off dan landing (STOL) singkat.
- Konsumsi bahan bakar ekonomis.
- Lepas landas dan mendarat di landasan tak beraspal.
Jumlah produksi pesawat CN-235 saat ini sedang ditingkatkan dalam sakala per-tahun.
Rencananya, peningkatan produksi ini tidak hanya diperuntukkan bagi Indonesia. Melainkan juga terkait permintaan dari beberapa negara.
Harapannya, industri pertahanan Indonesia dapat mulai merintis kerja sama dengan berbagai pihak.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan militer, beberapa pesawat dibeli untuk kepentingan penerbangan komersial di beberapa wilayah kepulauan seperti di Indonesia.
Serta diperuntukkan sebagai pesawat perorangan (orang VVIP). Semua pesawat kini dapat dimodifikasi sesuai dengan permintaan klien.