Elon Musk kemungkinan percaya bahwa tawarannya untuk raksasa media sosial itu terlalu tinggi jika ternyata perusahaan meremehkan proporsi pengguna yang merupakan akun spam.
Dia mengatakan pada minggu ini bahwa Twitter "harus mengotentikasi semua pengguna nyata".
Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga 54,20 dolar AS (Rp793,4 triliun) per saham pada bulan lalu.
Dia mengamankan utang gabungan 25,5 miliar dolar AS (Rp373,2 triliun) dari sejumlah bank besar, termasuk Barclays dan Bank of America untuk membantu membiayai kesepakatan tersebut.
Tidak hanya itu, demi mendapatkan Twitter, Elon Musk juga telah menjual saham Tesla untuk mengumpulkan uang tunai untuk mendanai pengambilalihan.
Dia telah mengisyaratkan sejumlah perubahan yang mungkin dia buat di Twitter, termasuk mencabut larangan terhadap Donald Trump dan melonggarkan praktik moderasi konten.
Dia juga mengisyaratkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan Twitter.
Pada hari Kamis, 12 Mei 2022, CEO Twitter Parag Agrawal memecat dua eksekutif dan memotong pengeluaran di perusahaan setelah "tidak mencapai tonggak menengah".
Salah satu eksekutif yang dipecat, mantan manajer umum Kayvon Beykpour kemudian mengungkapkan perasaannya.