Apa Itu Sesar Baribis? Laporan BMKG Sebut Selatan Jakarta dalam Ancaman Gempa Besar, Ini Penjelasannya

27 Juni 2022, 13:45 WIB
Waspada! BMKG Ungkap Sesar Baribis di Selatan Jakarta Aktif dan Berpotensi Gempa Bumi /

SEPUTARLAMPUNG.COM – Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Selatan Jakarta tengah dalam ancaman serius terjadinya gempa besar akibat aktifnya sesar baribis.

Sesar Baribis yang menurut BMKG tengah mengancam selatan Jakarta adalah sesar aktif yang membentang dari wilayah timur hingga barat pulau Jawa dan merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa.

Adapun wilayah yang dilintasi sesar baribis antara lain sisi barat Subang dan Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Jakarta, Tangerang, dan rangkasbitung.

Kini sesar tersebut dikabarkan aktif kembali, sehingga berpotensi akan adanya gempa besar di Jakarta.

Baca Juga: Hotman Paris Temui Ketua MUI Sampaikan Permohonan Maaf atas Promosi Holywings yang Gunakan Nama Muhammad

Aktifnya sesar baribis yang dikabarkan mengamcam ibukota Jakarta telah dibenarkan oleh BMKG, di mana bahwa sesar baribis di selatan Jakarta saat ini terbukti aktif dengan estimasi lagu geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun.

“Keatifian sesar baribis didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3 – 3,1,” ungkap Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, seperti Seperti dikutip Seputarlampung dari Antara News, 24 Juni 2022.

Terdeteksinya gerakan batuan di sesar baribis ini, diharapkan warga Jakarta dan sekitarnya lebih waspada dan menerapkan upaya mitigasi sejak dini. Karena potensi gempa akibat sesar baribis ini bisa memicu kerusakan.

"Pentingnya menerapkan upaya mitigasi yang nyata atau konkret di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya yaitu dengan mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil," katanya.

Baca Juga: 17 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Jasa Marga Nyatakan Penanganan Selesai

Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan.

“Tentu saja, dengan keberadaan jalur sesar aktif ini, maka berpotensi terjadi gempa. Jika mencermati data gempa hasil monitoring BMKG, tampak segmen selatan Jakarta ini memang belum menunjukkan aktivitas gempa. Tetapi hasil kajian menunjukkan adanya tingkat kompresi yang tinggi, yang diduga terkait dengan area yang terkunci. Ini yang patut diwaspadai," ucapnya.

Lebih lanjut, Daryono mengatakan hasil kajian tersebut sangat valid karena didukung dengan data gempa hasil monitoring BMKG dan data primer hasil obeservasi lapangan oleh tim peneliti, menggunakan peralatan mutakhir didukung dengan metoda yang sahih.

"Tentu BMKG sangat mengapresiasi hasil kajian ini, karena memberi sumbangan penting untuk melengkapi peta sumber dan bahaya gempa bumi di Indonesia. Terpenting lagi temuan itu dapat menjadi rujukan mitigasi gempa bumi di sepanjang jalur sesar baribis dan sekitarnya seperti kota besar Bekasi, Bogor dan Jakarta," kata dia.

Riwayat gempa akibat sesar baribis pernah terjadi di Jakarta pada 5 Januari 1699 dengan kekuatan magnitudo 8,0.

Baca Juga: Ini Link Live Streaming Piala Presiden PSS vs Dewa United Senin 27 Juni 2022 di Indosiar Pukul 16.00 WIB

Kemudian, gempa di Jakarta pada 22 Januari 1780 dengan kekuatan magnitudo 7,0, dan Cirebon pada 16 November 1847 dengan kekuatan magnitudo 7,0.

Demikian informasi tentang sesar baribis yang kini tengah jadi perbincangan, karena terlihat adanya pergerakan aktif bebatuan di sesar tersebut.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler