Mengenal Dipterokarpa, Pohon di Pulau Kalimantan yang Disebut Peneliti Dunia Telah Berusia Empat Juta Tahun

4 Mei 2022, 19:00 WIB
Pohon tertua di Kalimantan. /Penn State University/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Pulau Kalimantan kembali menjadi perbincangan hangat dunia. Kali ini terkait dengan 'temuan' langka yang berhasil ditemukan oleh peneliti.

Pulau Kalimantan yang juga disebut dengan Borneo ini selama ini juga dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia.

Kali ini, Pulau Kalimantan menjadi sorotan para peneliti dunia karena temuan salah satu pohon tertua di dunia yang diduga telah berusia empat juta tahun.

Menurut kelompok peneliti dari Penn State University, Pulau Kalimantan memiliki kelompok pohon tertua, yang setidaknya berada sejak empat juta tahun lalu.

Baca Juga: Bagaimana Ciri-Ciri Benda Berbentuk Tiga Dimensi? Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 134 135 139

Memiliki nama dipterokarpa, kelompok pohon dominan di Kalimantan ini diketahui setelah tim peneliti mempelajari fosil daun pohon yang mirip dengan periode Epoch Pliosen.

"Ini adalah demonstrasi pertama bahwa bentuk kehidupan dominan yang khas di Kalimantan dan seluruh daerah tropis basah Asia, pohon dipterokarpa, tidak hanya hadir tetapi sebenarnya dominan," kata Peter Wilf, seorang peneliti dan profesor geosains di Penn State College Earth and Mineral Sciences.

"Kami menemukan lebih banyak fosil dipterokarpa daripada kelompok tumbuhan lainnya," ujarnya menambahkan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari ndtv, tim peneliti mencatat bahwa Kalimantan telah menjadi rumah bagi hampir 270 spesies dipterokarpa.

Baca Juga: Ini 5 SMA Negeri Swasta TOP LTMPT di Kota Bekasi Jawa Barat untuk PPDB 2022: Ada SMA N 1 Tambun Selatan

Ini berarti, Kalimantan memiliki lebih dari setengah total spesies global.

Dalam laporan itu, peneliti juga menginformasikan bahwa dipterokarpa adalah salah satu pohon tropis tertinggi di dunia.

Bahkan, dipterokarpa mampu memiliki ketinggian sampai 100 meter.

Namun begitu, fosil batuan daun dipterocarpa sulit ditemukan karena banyak tertutup hal-hal didalam hutan.

Untuk itu, tim memilih fosil serbuk sari yang ditemukan dengan mudah karena bersifat meluruh begitu cepat.

Lewat fosil serbuk sari, peneliti masih meragukan gambaran keseluruhan dari studi itu, menyebut ini bisa menghasilkan hipotesis bias.

Baca Juga: 10 SMP Negeri Terbaik di Sulawesi Utara, Rekomendasi Siswa Daftar PPDB 2022, Ada SMPN 1 Manado dan Bitung

Pada akhirnya, studi baru itu menggabungkan serbuk sari dan fosil daun untuk identifikasi dunia purba bakau dan rawa-rawa.

Wilf menyebut tim peneliti benar-benar harus melihat seperti apa lingkungan jutaan tahun lalu itu.

Nantinya, temuan terbaru hasil studi itu, akan menambah pembenaran lebih lanjut untuk melestarikan hutan prasejarah itu.

Sementara itu, keanekaragaman hayati tropis Asia saat ini berada dalam ancaman berat, tetapi menurut peneliti, Kalimantan masih memainkan peran penting dalam mendukung pelestarian itu.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Kalimantan Disorot Peneliti Dunia, Sebut Borneo Punya Pohon Berusia Empat Juta Tahun".***(Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler