Tak Ada Bercak Darah saat Malam Pertama apakah Tanda Tidak Perawan? Kenali Karakteristik Selaput Dara di Sini

8 Desember 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi malam pertama. /PIXABAY/monileoni

SEPUTARLAMPUNG.COM - Tidak ada bercak darah saat pertama kali melakukan hubungan seksual atau 'malam pertama' apakah menjadi bisa pertanda bahwa tidak perawan? 

Persoalan bercak darah ini seringkali menjadi bahasan yang sensitif dan krusial di masyarakat kita.

Bagi sebagian masyarakat kita yang menganut adat ketimuran, pecahnya selaput dara seorang perempuan yang ditandai dengan bercak darah seringkali dianggap sebagai bukti bahwa ia masih perawan.

Tak hanya itu, sebagian orang juga menganggap keperawanan sebagai sesuatu yang sakral yang kemudian dikaitkan dengan nilai seorang perempuan.

Baca Juga: Kumpulan Ungkapan Menyentuh Hati Peringati Hari Ibu Nasional, Katakan untuk Ibu Tercinta pada 22 Desember 2021

Benarkah bercak darah pada malam pertama atau saat pertama kali seorang perempuan melakukan hubungan seksual intercourse adalah bukti pasti bahwa seorang perempuan masih perawan? Simak ulasan singkatnya berikut ini.

Dari segi medis, ternyata tidaklah selalu begitu. Keperawanan tidak identik dengan selaput dara yang masih utuh. Dengan kata lain, 'malam pertama' tidak selalu identik dengan harus ada bercak darah.

Karena faktanya, selaput dara bisa saja rusak karena berbagai faktor lain selain aktivitas seksual. Selain itu, selaput dara bisa saja masih utuh bahkan ketika seorang perempuan sudah melahirkan beberapa kali.

Mengapa bisa begitu? Dari berbagai sumber, berikut sejumlah informasi terkait dengan bagaimana sebenarnya selaput dara tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Bacaan Doa Rasulullah Saat Menjenguk Orang Sakit? Simak di Sini Berikut Pahala dan Keutamaannya

Selaput dara adalah membran tipis yang menutupi sebagian miss V wanita. Karakteristik selaput dara ini bisa berbeda di setiap wanita.

Ada yang tipis, sehingga bisa sobek hanya karena gesekan atau benturan kecil. Misal karena terjatuh atau terbentur sesuatu. Sehingga selaput daranya sudah sobek atau rusak sebelum ia melakukan aktivitas seksual.

Ada pula perempuan yang memiliki selaput dara yang kuat, sehingga tetap utuh bahkan meskipun ia sudah melahirkan beberapa kali.

Selain tipis dan tebal, ada pula perempuan yang memiliki selaput dara elastis yang membuatnya tidak berdarah meski terjadi penetrasi.

Dari berbagai karakter selaput dara di atas, para ilmuwan menyimpulkan bahwa selaput dara bukanlah tanda keperawanan yang mutlak karena ia bisa sobek atau rusak tanpa disebabkan oleh penetrasi.

Baca Juga: Resep dr. Zaidul Akbar: Pengapuran Sendi dan Nyeri Tulang Bakal Reda dengan Minuman Ini, Mudah Dibuat!

Keperawanan seorang perempuan justru lebih ditentukan oleh pernah tidaknya ia melakukan hubungan seksual hingga ke taraf intercourse.

Mengenai pendarahannya sendiri, ini pun ternyata juga bisa berbeda-beda pada tiap perempuan. Hanya 40% perempuan yang mengalami pendarahan setelah berhubungan intim untuk pertama kalinya.

Selain ditentukan dengan kondisi dan karakteristik selaput dara, darah yang muncul saat pertama kali melakukan aktivitas seksual juga tidak semata berasal dari jaringan selaput dara. Namun bisa juga karena luka di dinding vagina.

Luka di dinding vagina bisa terjadi karena kurangnya cairan produksi ‘pelumas’ atau gesekan yang terlalu keras.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler