Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan 11 bandara pendukung untuk parkir pesawat VVIP para delegasi dan peserta KTT G20 pada 15 - 16 November 2022 di Bali.
Hal itu karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Kabupaten Badung, Bali, hanya mampu menyiapkan 40 parking stand dari kapasitas yang dimiliki 62 stand.
“Ya hanya ada 13 pesawat kepala negara yang akan diparkir di Bandara Ngurah Rai. Sementara sisanya dibawa ke 11 lokasi bandara pendukung,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.
Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengatakan, kesebelas bandara ini beroperasi selama 24 jam selama di perhelatan G20.
Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenhub Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. SE ini diterbitkan pada tanggal 3 November 2022.
"Surat edaran ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pengaturan penerbangan mulai dari kedatangan sampai keberangkatan berjalan dengan aman, tertib dan lancar serta meminimalisir dampak gangguan terhadap pelayanan penerbangan selama rangkaian kegiatan penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia," ujar Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono seperti dikutip dari siaran pers Kemenhub, Senin 7 November 2022.
Berikut 11 bandara pendukung untuk pesawat VVIP KTT G20.
1. Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok
Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid adalah sebuah bandara domestik dan Internasional di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Nama bandara tersebut sebagai penghormatan kepada Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Dia merupakan tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2017 lalu. Ia adalah pendiri Nahdlatul Wathan, organisasi massa berbasiskan agama Islam terbesar di NTB.
2. Bandar Udara Juanda, Surabaya
Bandar Udara Juanda adalah bandar udara Internasional yang terletak di Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Nama bandara ini diambil dari nama Djuanda Kartawidjaja , Perdana Menteri Indonesia terakhir yang mengusulkan pembangunan bandara ini. Pada 2019, bandara ini melayani sekitar 500 pesawat per hari.
3. Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo
Bandar Udara Internasional Yogyakarta adalah sebuah bandara Internasional yang dibangun di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bandar udara ini berdiri di tanah seluas 600 hektar dan diperkirakan menelan biaya 9 triliun.
Bandara ini akan memiliki terminal seluas 210.000 meter persegi dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun.
4. Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang
Bandar Udara Soekarno Hatta adalah bandara yang terletak di Benda, Kota Tangerang dan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yaitu sekitar 20 km barat laut Jakarta Pusat.
Bandara udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokok proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama.
5. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar
Bandar Udara Sultan Hasanuddin adalah sebuah bandar udara internasional di Makassar, Sulawesi Selatan.
Bandara ini merupakan pintu gerbang utama untuk penerbangan ke bagian timur Indonesia, dan dinamai Sultan Hasanuddin, seorang Sultan Gowa, yang berperang melawan Perusahaan Hindia Timur Belanda .pada tahun 1660-an.
6. Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
Bandar Udara Syamsuddin Noor adalah adalah bandar udara yang melayani wilayah Banjar Bakula di Kalimantan Selatan, Indonesia. Letaknya di Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1936 dengan nama Lapangan Terbang Ulin. Pada tahun 1975 bandara ini resmi ditetapkan sebagai bandara sipil dan diubah namanya menjadi bandara Syamsudin Noor.
7. Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang
Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Nama bandara ini diambil dari salah satu nama pahlawan revolusi Indonesia, Jenderal TNI (Anumentra) Ahmad Yani.
Baca Juga: Download 66 Twibbon Hari Ayah, 12 November 2022 untuk Story Whatsapp, Lengkap dengan Sejarahnya
8. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan adalah bandar udara yang melayani penerbangan untuk Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan diproyeksikan menjadi salah satu dari 3 gerbang udara menuju ibu kota negara yang baru.
Bandara ini memiliki luas 300 hektar dan merupakan salah satu bandara terbesar dari 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I.
9. Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo
Bandar Udara Adi Soemarmo adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Bandar udara ini berlokasi sekitar 14 km di utara Kota Surakarta.
Bandara ini dulu bernama "Pangkalan Udara Panasan” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” yang diambil dari nama Adisumarmo Wiryokusumo (adik dari Agustinus Adisucipto).
10. Bandar Udara Banyuwangi
Bandar Udara Banyuwangi adalah bandara yang terletak di desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Bandara tersebut sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Blimbingsari. Hal ini karena lokasi bandara berada di desa Blimbingsari Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
11. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
Bandar Udara Halim Perdanakusuma adalah bandar udara di Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini juga merupakan markas Komando Operasi Angkatan Udara I.
Bandar udara ini juga digunakan sebagai bandar udara komersial untuk wilayah Jabodetabek, awalnya untuk mengalihkan penerbangan dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, yang dinilai telah penuh sesak.
Demikian daftar 11 bandara untuk 'tempat parkir' pesawat VVIP KTT G20.***(Tiara Claudia Prameswari)
