Pasukan Rusia Diklaim akan Segera Mundur dari Tepi Barat Ukraina, Akhirnya Vladimir Putin Buka Pintu Damai?

- 4 November 2022, 15:45 WIB
Pasukan Rusia menggunakan senapan serbu.*
Pasukan Rusia menggunakan senapan serbu.* /Sputnik /Vitaly Timkiv

SEPUTARLAMPUNG.COM - Pasukan Rusia diklaim akan segera menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro di Kherson.

Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Rusia di Ukraina Selatan.

Dengan kabar bahwa para pasukan Rusia akan menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro di Kherson, hal itu menimbulkan spekulasi bahwa Rusia akan mundur dari perang dengan Ukraina.

Namun, hingga saat ini para pejabat bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putih tidak memberikan pernyataan resmi terkait kabar tersebut.

Baca Juga: Berikut 6 Ciri-ciri Produk Kosmetik yang Aman untuk Digunakan, Nomor 1 dan 4 Wajib Diperhatikan Sebelum Beli

Menanggapi isu tersebut, pemerintahan Kyiv sendiri berusaha untuk tetap waspada.

Sebab, menurut analis militer Barat, bisa saja isu ini sebenarnya merupakan jebakan agar pasukan Ukraina maju ke tepi barat Sungai Dnipro di Kherson.

Wakil Adminstrator Sipil wilayah Kherson, Kirill Stremousov menyampaikan, demi menjaga keselamatan pasukan Ukraina dari isu yang belum terverifikasi tersebut, pihaknya akan berada di tepi kiri Sungai Dnipro.

"Kemungkinan besar unit kami, tentara kami, akan berangkat ke tepi kiri (timur),” ucap Wakil Adminstrator Sipil wilayah Kherson, Kirill Stremousov dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Bacaan dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Cek Lokasi dan Waktu Menyaksikan

Daerah tepi kiri termasuk Kherson. Ini juga mencakup satu sisi bendungan di seberang Dnipro yang mengontrol pasokan air untuk mengairi Krimea, semenanjung yang diduduki Rusia sejak 2014.

Sebelumnya, Rusia membantah rencana pasukannya untuk menarik diri dari wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya di sebuah program televisi, Stremousov menyatakan Ukraina harus mengambil keputusan yang sulit.

"Tetapi bagi saya sangat penting untuk mencoba mengatakan saat ini, orang-orang, silakan pergi ke tepi timur. Anda akan berada dalam posisi yang jauh lebih aman," katanya.

Di sisi lain, ia berharap tidak akan meninggalkan Kherson. Jika itu terjadi, maka akan menjadi pukulan besar bagi penduduk yang tinggal di sana.

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Ukraina Klaim Rusia Mundur, Pasukan Vladimir Putin Bantah Rencana Menarik Diri", spekulasi masih simpang siur soal kemungkinan Rusia memang menarik diri setelah foto-foto yang beredar menunjukkan tak ada lagi bendera Rusia berkibar di atas gedung.

Ukraina mengatakan gambar-gambar itu bisa jadi disinformasi Rusia. Juru bicara komando militer Ukraina Natalia Humeniuk mengatakan, hal itu bisa saja merupakan jebakan Rusia.

Baca Juga: BSU Tahap 7 Sudah Bisa Dicairkan via Kantor Pos, Cek Syarat untuk Mendapatkannya, Jangan Lupa QRCode PosPay

"Ini bisa jadi manifestasi dari provokasi tertentu untuk menciptakan kesan bahwa pemukiman ditinggalkan, aman untuk memasukinya. Sementara, mereka bersiap untuk melancarkan serangan," tuturnya.

Selama 24 jam terakhir, pasukan Rusia telah meluncurkan tiga rudal, satu serangan udara, dan 40 penembakan ke sasaran Ukraina.

Di wilayah selatan, tembakan Rusia menghantam lebih dari 35 kota dan ada lebih dari 30 misi pengintaian oleh drone.

Pesawat Ukraina melakukan serangan di delapan wilayah yang diduduki Rusia, menyasar orang-orang dan fasilitas terkonsentrasi.

Artileri Ukraina juga menyerang tiga daerah dengan orang-orang dan peralatan serta dua depot amunisi.

Ukraina menuding pasukan Rusia melakukan kejahatan perang selama delapan bulan. Tetapi, tuduhan tersebut dibantah Rusia.

Rusia menyangkal sengaja menargetkan warga sipil meskipun konflik telah menewaskan ribuan orang, jutaan mengungsi, dan menghancurkan kota-kota.***(Shora Syafhira Ghassani/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah