Kekerasan di sejumlah kawasan yang dianggap sebagai negara Palestina terus membara sejak pembicaraan damai yang disponsori oleh Amerika Serikat pada 2014 terhenti
Kekerasan kembali terjadi sejak Januari, dengan serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 47 warga Palestina dan serangan jalanan oleh warga Arab yang menewaskan sedikitnya 19 orang Israel.
Sementara itu, sebuah komisi penyelidikan independen yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi (HAM) Perserikatan Bagsa Bangsa (PBB) setelah perang Gaza pada 2021 mengatakan, Israel harus melakukan upaya lebih untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina.
“Mengakhiri pendudukan saja tidak akan cukup,” kata laporan tersebut yang dirilis pada Selasa, 7 Juni 2022.
Isreal menarik diri dari Gaza pada 2002, tetapi dengan bantuan Mesir menekan perbatasan daerah kantong yang kini diperintah Hamas.
Otoritas Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang dipenuhi dengan pemukiman warga Israel.
Pihak Isreal menginginkan pendudukan dan mengejar control penuh atas wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur yang diambil Israel dalam perang 1967 yang kemudian dicaplok dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.***