Intelijen Inggris Sebut Calon Pemimpin Baru ISIS dan Al-Qaeda Lebih Kejam daripada Osama Bin Laden, Siapa?

- 26 Februari 2021, 14:30 WIB
KAMP ISIS -  Belasan ribu personel ISIS bersama keluarganya ditahan di Kamp al-Howld, Provinsi Hasakah, timur laut Suriah. Pelayanan kesehatan yang buruk memacu tinggonya angka kematian, termasuk seorang anak yang wafat pada Senin, 22 Februari 2021./WASHINGTON INSTITUTE/
KAMP ISIS - Belasan ribu personel ISIS bersama keluarganya ditahan di Kamp al-Howld, Provinsi Hasakah, timur laut Suriah. Pelayanan kesehatan yang buruk memacu tinggonya angka kematian, termasuk seorang anak yang wafat pada Senin, 22 Februari 2021./WASHINGTON INSTITUTE/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Baca Juga: Kunci Jawaban Tematik Kelas 1 SD/MI Tema 8 Halaman 63 64 68 69 Subtema 2 Materi Kemarau Pembelajaran 2 dan 3

Koonel Ricahd Kemp memperingatkan jika Saif al-Adel saat ini bahkan 'lebih besar dan lebih berbahaya' dari para pemimpin kelompok teror sebelumnya.

"Dia kemudian diakui sebagai tokoh yang sangat penting di al-Qaeda, di tiga atau lima teratas. Sekarang dia mungkin yang teratas sekarang, dengan kematian bin Laden dan potensi kematian Zawahiri, kepentingannya bahkan lebih besar dan lebih berbahaya," ujarnya.

Badan intelijen Inggris dan Amerika telah memantau pergerakan Saif selama bertahun-tahun.

Saif diyakini telah terlibat dalam setiap serangan Al-Qaeda yang diluncurkan dalam tiga dekade terakhir.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Jumat 26 Februari 2021 di NET TV, Siasat Azize Membuat Reyyan dan Miran Menderita

Mantan pakar kontra-teror FBI Ali Soufan menulis bahwa Saif mungkin adalah 'Emir ketiga Al-Qaeda'.

"Status dihormati Saif dengan gerakan serta pengalamannya yang dalam sebagai seorang intelijen militer dan pemimpin keamanan dan perencana teroris membuatnya menjadi amir yang berpotensi berbahaya," ujarnya.

Saif memiliki bayaran sebesar 7.5 juta dolar atau setara dengan Rp106 miliar di atas kepalanya, setelah aksi pemboman di kedutaan AS tahun 1998 di Nairobi dan Dar es Saleem, yang menewaskan 224 orang.

Pemimpin baru itu mengepalai unit perlindungan dekat pribadi 'Penjaga Blach' bin Laden di Afghanistan.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah