Wow, Masih Menghadapi Pandemi Covid-19, China Klaim Menang Berantas Kemiskinan di Negeri Tirai Bambu

- 25 Februari 2021, 18:40 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping umumkan negaranya telah berhasil mengentaskan kemiskinan.*
Presiden Tiongkok Xi Jinping umumkan negaranya telah berhasil mengentaskan kemiskinan.* /Reuters/Kim Kyung-hoon

SEPUTAR LAMPUNG - Berbagai dunia masih harus menghadapi Pandemi Covid-19.

Dimana merebaknya virus ini membuat sektor perekonomian di berbagai negara mulai tergerus.

Adapun, penyebaran virus Covid-19 atau populer disebut virus corona ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019.

Setelah itu, hingga kini virus ini tercatat sudah menginfeksi ratusan juta jiwa di seluruh dunia.

Baca Juga: Sinopsis Shinbi's House Season 2 Segera Tayang di NET TV: Hari, Doori, dan Shinbi Melawan Roh Jahat

Namun, di tengah-tengah situasi sulit yang dialami, Presiden China Xi Jinping menyatakan 'kemenangan penuh' dalam upaya negaranya untuk memberantas kemiskinan di pedesaan.

Hal itu diungkapkan Xi Jinping dalam upacara di Beijing pada Kamis, 25 Februari 2021. Dia merayakan kemenangan itu sebagai inisiatif peninggalan masa jabatannya, seperti dikutip dari Reuters.

Media China memuji kepemimpinan Xi Jinping dengan mengangkat hampir 100 juta orang dari kemiskinan selama delapan tahun terakhir.

Media pemerintah China membingkai pencapaian tersebut sebagai hadiah ulang tahun awal untuk peringatan 100 tahun Partai Komunis yang berkuasa tahun 2021 ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 162 164 167 Subtema 3 Pembelajaran 6 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Pada Rabu 24 Februari, People's Daily, surat kabar utama partai, menerbitkan komentar yang mengisi lebih dari dua halaman yang memuji 'lompatan bersejarah' untuk mengalahkan kemiskinan di bawah kepemimpinan Xi Jinping.

China mendefinisikan kemiskinan di pedesaan yang ekstrem sebagai pendapatan per kapita yang kurang dari 4.000 yuan per tahun (sekitar Rp8,7 juta per tahun) atau Rp22.000 per hari.

Jumlah pendapatan China itu di bawah ambang batas Bank Dunia sebesar 1,90 dolar AS per hari atau Rp26.000 per hari (kurs hari ini).

Dalam "dokumen kebijakan No. 1" yang dirilis Minggu, China berjanji untuk tetap berpegang pada kebijakan pengentasan kemiskinannya, sambil membuat beberapa penyesuaian untuk transisi lima tahun menuju apa yang disebut Beijing sebagai "revitalisasi pedesaan".

Baca Juga: Miris, Tingkat Pengangguran di Inggris Melonjak Akibat Pandemi Covid-19, Apa Penyebabnya?

Pada Januari 2021 lalu,  Xi Jinping menegaskan kembali kebutuhan untuk terus berperang melawan korupsi jika negara ingin mencapai tujuan ekonomi dan politik.

Xi Jinping mengatakan ancaman korupsi tetap menjadi yang terbesar dan berjanji untuk bersikap keras terhadap pejabat Partai Komunis yang berpura-pura setia saat terlibat dalam kegiatan korupsi.

“Sebagai risiko terbesar yang mengancam pemerintahan partai, korupsi masih ada,” kata Xi Jinping.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel 'Presiden China Xi Jinping: Kami Menang Memberantas Kemiskinan di Pedesaaan', Presiden berusia 67 tahun itu juga mendesak badan pengatur dan otoritas China lainnya untuk memperketat pengawasan dan tata kelola di sektor keuangan.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah