Angka Kehamilan Remaja di Ghana Naik, Mi Instan Asal Indonesia Jadi 'Tersangka'

- 26 Desember 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi mi instan, dikabarkan produk Indonesia jadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan di Ghana.
Ilustrasi mi instan, dikabarkan produk Indonesia jadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan di Ghana. /Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Mengejutkan sekaligus bisa mengundang tawa. Mi instan sejuta umat asal Indonesia jadi 'tersangka' atas naiknya angka kehamilan remaja di Ghana.

Sebagaimana diketahui, mi instan asal Indonesia telah mendunia. Banyak kisah yang menceritakan betapa mi instan Indonesia ternyata juga disukai oleh banyak orang di berbagai penjuru dunia.

Namun ternyata ada cerita yang beda dari Ghana. Sebuah survei yang dikeluarkan oleh otoritas Ghana jelang akhir tahun 2020 ini memberikan hasil yang cukup mengejutkan.

Baca Juga: Lima Tanaman Hias Paling Hits di Tahun 2020 yang Bakal Tetap Nge-Tren di Tahun 2021

Survei yang dilakukan oleh Star Ghana Foundation tersebut mencoba mencari penyebab tingginya angka kehamilan yang terjadi pada para remaja di Ghana.

Dari hasil survey itu didapat hasil mengejutkan yang menunjukkan bahwa mi instan asal Indonesia, mi instan Indonesia menjadi salah satu penyebab tingginya angka kehamilan yang ada di Ghana.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz, survei ini dilakukan oleh seorang pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal.

Kamal menjelaskan, pandemi Covid-19 yang sedang melanda mengakibatkan angka kemiskinan di Ghana semakin bertambah.

Baca Juga: Bisa Menjerumuskan ke Neraka, Ini 7 Dosa yang Tanpa Sadar Sering Dilakukan Wanita Setiap Hari

Hal ini membuat para remaja wanita yang ada di Ghana rela melakukan hubungan seks transaksional dengan pria.

Hubungan seks tersebut ditukar dengan sejumlah barang seperti mi instan, pulsa seluler, maupun uang.

Bahkan, menurut Kamal, istilah 'mi instan' telah diterjemahkan menjadi tawaran untuk transaksi seks, dan dibayar dengan apa pun yang bisa diambil.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," ucap Kamal.

Tetapi, Kamal menjelaskan bahwa kemauan untuk melakukan hubungan seks transaksional itu tidak datang dengan sendirinya.

Baca Juga: Gercep! Sandiaga Uno Canangkan Program Menparekraf Terbaru untuk Kembangkan Pariwisata

Terkadang ada juga pihak orangtua yang meminta anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional tersebut.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional' di mana beberapa orang tua mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta. Sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujarnya.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Mi Instan Asal Indonesia Disebut Jadi Penyebab Angka Kehamilan di Ghana Naik".

Selain karena alasan keuangan, ada satu lagi alasan mengapa orangtua meminta anak-anaknya untuk melakukan hubungan seks transaksional.

Salah satunya adalah, para orang tua percaya bahwa pria yang bercinta dengan anaknya akan membantu putri mereka menuju keadaan yang lebih baik dibanding kondisi sekarang.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah