UPDATE: Presiden Ukraina jadi Target Nomor 1 Penyerangan Rusia, Volodymyr Zelenskiy Pilih Tinggal di Ibu Kota

25 Februari 2022, 11:10 WIB
Presiden Volodymyr Zelenskyy memutuskan hubungan antara Ukraina dengan Rusia. /Instagram.com/@zelenskiy_official

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kondisi terkini antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Terbaru, pasukan militer Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Bencana Chernobyl pernah terjadi saat Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet pada 1986.

Seperti diketahui, Rusia meluncurkan invasi melalui darat, udara, dan laut pada Kamis, 24 Februari 2022.

Invansi ke Ukraina itu dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan perang.

Lalu, siapa sebenarnya target utama penyerangan Rusia ke Ukraina?

Baca Juga: Benarkah Perang Dunia 3 Bakal Terjadi? Ini Prediksi Senator AS Terkait PD 3 dan Serangan Rusia ke Ukraina

Apa tujuan dari invansi militer yang disebut-sebut sebagai 'Perang Dunia 3' ini? Berikut penjelasannya.

Target dan tujuan utama Rusia:

Penyerangan Rusia ke Ukraina merupakan serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.

Para pejabat AS dan Ukraina mengatakan tujuan Rusia menyerang Ukraina ialah untuk mengambil alih Kota Kyiv dan menggulingkan pemerintah.

Terbaru, Rusia berhasil merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di utara Kyiv, di sepanjang rute terpendek ke Ibu Kota dari Belarus.

Baca Juga: Info Loker Terbaru untuk D3 dan S1 di Wonogiri Jawa Tengah Formasi PPIC Head/Merchandiser, Cek Info di Sini

Hari ini, Jumat, 25 Februari 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersumpah untuk tetap tinggal di Kyiv di tengah serangan yang diluncurkan Rusia.

"Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu," ucap Volodymyr Zelenskiy dalam pesan video dikutip dari Pikiran Rakyat dalam artikel: Volodymyr Zelenskiy Pilih Bertahan di Kyiv: Musuh Telah Menandai Saya Sebagai Target Nomor Satu.

Tak hanya dirinya, ia meyakini bahwa keluarganya menjadi sasaran nomor dua dari serangan Rusia.

"Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," tutur Volodymyr Zelenskiy.

Dengan tegas, Volodymyr Zelenskiy memutuskan untuk tetap tinggal di Ibu Kota Kyiv, Ukraina.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Operasi Militer Rusia ke Ukraina Sebabkan Seluruh Bursa Saham Utama Dunia Jatuh ke Zona Merah

"Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga berada di Ukraina," kata Volodymyr Zelenskiy.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah keterangan mengungkap bahwa dirinya merasa khawatir dengan keselamatan pejabat di Ukraina.

"Sepengetahuan saya, Presiden Zelenskiy tetap di Ukraina di posnya, dan tentu saja kami prihatin dengan keselamatan semua teman kami di Ukraina - pejabat pemerintah dan lainnya," ujarnya dikutip dari Reuters.

Hingga kini, diperkirakan puluhan orang dikabarkan tewas dan 100.000 orang melarikan diri ketika ledakan dan tembakan mengguncang kota-kota besar di Ukraina.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler