Tak Hanya China yang Bangun Pangkalan Militer, Vietnam Juga Bangun Benteng Pertahanan di Laut Natuna Utara!

23 Februari 2021, 13:40 WIB
Salah satu pulau karang di Kepulauan Spratlys, Laut Natuna Utara yang dikuasai Vietnam, yakni Cay Tenggara. /Reuters/

SEPUTAR LAMPUNG - Tindakan Republik Rakyat China (RRC) untuk mengklaim Laut Natuna Utara yang makin agresif dilawan Vitenam dengan cara yang sama.

Seperti diketahui, baru-baru ini citra satelit menangkap kemungkinan Negeri Panda ini sedang membangun pangkalan militer besar-besaran di Laut Natuna Utara.

Tak hanya itu, Negara yang dipimpin oleh Xi Jinping ini juga telah engesahkan undang-undang yang memperbolehkan penjaga laut mengambil aksi maupun menembaki kapal asing yang berani menjamah wilayahnya.

Baca Juga: Bocoran River Where The Moon Rises Episode 4 Malam Ini, Ji Soo Terus Pepet Kim So Hyun, Mulai Jatuh Cinta?

Padahal, berdasarkan undang-undang laut internasional atau United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS), China tidak berhak mengklaim perairan yang ada di kawasan Asia Tenggara ini.

China tampak begitu gagah dan tak terkalahkan di Laut Natuna Utara. Beberapa kali, militer China berhasil mengusir konvoi militer AS. Namun, situasi ini tak membuat Vietnam ciut nyali.

Vietnam ternyata telah menyiapkan diri untuk menghadapi China secara langsung di Laut Natuna Utara. Tanpa bantuan negara lain, Vietnam diam-diam membangun pertahanan di salah satu pulau karang di Kepulauan Spratly.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 Halaman 145 146 147 148 149 Subtema 3 PB 4 Perkembangan Teknologi Komunikasi

Aksi Vietnam di Laut Natuna Utara terbongkar oleh Pusat Strategi dan Studi Internasional dari Asia Maritime Transparency Initiative, sebuah kelompok peneliti dari Washington, AS.

Menurut laporan yang mereka rilis pada Jumat 19 Februari 2021, Vietnam telah membangun fasilitas militer untuk mengamankan Kepulauan Spratly di Laut Natuna Utara sejak dua tahun lalu.

Meskipun masih dipersengketakan, Vietnam membangun emplasemen untuk sistem pertahanan udara dan laut di pulau-pulau karang tersebut.

Baca Juga: Bocoran Drama Sisyphus: The Myth Besok Malam, Misteri Foto Pernikahan Cho Seung Woo dan Park Shin Hye

Pembangunan paling signifikan terlihat di Pulau Karang barat dan Sin Cowedua pulau yang diklaim oleh Vietnam di Kepulauan Spratly, Laut Natuna Utara.

Fasilitas pertahanan Vietnam di kedua pulau baru ditingkatkan kembali agar tak kalah dengan pangkalan militer China di Laut Natuna Utara.

Bukan cuma itu, Vietnam juga memastikan pangkalan militer China berada dalam jangkauannya supaya bisa menggempur pulau-pulau yang diklaim China di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 98 99 100 101 Subtema 3 Pembelajaran 3 Masyarakat Sejahtera, Negara Kuat

Pengembangan tersebut 'mengikuti pola mapan yang terlihat di pos terdepan milik Vietnam lainnya di Kepulauan Spratly'.

"Instalasi pertahanan pesisir--emplasemen beton yang biasanya terhubung dengan bunker--muncul di mana-mana, di pos terdepan Vietnam yang lebih besar," tutur laporan Asia Maritime Transparency Initiative.

Selama dua tahun ke belakang, menara sinyal dan bangunan administratif telah dibangun Vietnam di atas lahan seluas 28,3 hektare di Karang Barat, Kepulauan Spratly, Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Sinopsis Hercai Selasa 23 Februari 2021, Begini Penyesalan Aslan Ke Reyyan Hingga Azize Temukan Rencana Baru

Sebelumnya, pulau karang itu direklamasi oleh Vietnam. Proses reklamasi Karang Barat dilakukan sejak 2013 dan berakhir pada 2016 lalu.

Sementara di pesisir utara Pulau Sin Cowe, terdapat instalasi pertahanan Vietnam di atas lahan seluas 10,5 hektare. Pembangunan dimulai sejak 2019 lalu.

Berdasarkan foto satelit di Laut Natuna Utara, sebagian besar pekerjaan di Pulau Sin Cowe telah selesai pada akhir 2020 kemarin.

Baca Juga: Ratusan Desa Susah Sinyal di Lampung Bakal 'Terjamah' Internet

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel 'Siap Serang China di Laut Natuna Utara, Vietnam Bangun Pertahanan Pakai Teknologi Israel', Vietnam juga membangun sejumlah fasilitas pertahanan di Karang Pearson dan Pulau Namyit, Laut Natuna Utara.

Di sana, Vietnam dikabarkan telah membangun radome--bangunan radar berbentuk kubah alias dome--dan beberapa bangunan administratif.

Bangunan administratif juga dibangun di Karang Grierson dan Karang Tengah, Kepulauan Spratly, Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Fix! Penyebab Kebakaran Gedung Kejagung Terungkap, Ahli Sebutkan Bukan dari Korsleting Listrik

Laporan itu menyebut Vietnam pun telah memasang sistem persenjataan paling baru dengan jangkauan terjauh di Laut Natuna Utara, salah satunya merupakan produksi Israel.

“Ukurannya yang kecil akan membuatnya mudah untuk disebarkan dan disembunyikan dengan cepat," tutur Asia Maritime Transparency Initiative.

"Mereka membutuhkan infrastruktur pendukung yang minimal dan dapat ditembakkan mungkin dari permukaan yang cukup datar dan keras,” kata lembaga think-tank itu.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Selasa, 23 Februari 2021 di NET TV, Kondisi Terakhir Miran Memburuk, Reyyan Panik dan

“Itu berarti mereka dapat dengan mudah hadir di salah satu, atau semua, dari 10 pulau terbesar di Vietnam,” ujar mereka.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler