Waduh, Enam Negara Ini Diprediksi Picu Konflik Terjadinya Perang Dunia 3 Pada 2021, Indonesia Termasuk?

13 Februari 2021, 15:30 WIB
Perang dunia 3 diprediksi terjadi di tahun 2021/Pixabay /

SEPUTAR LAMPUNG - Menegangnya intensitas militer beberapa negara di dunia membuat isu terjadinya Perang Dunia 3 akan terjadi pada Tahun ini.

Rumor terjadinya Perang Dunia ke-3 ini sudah merebak sejak tahun 2020.

Hal itu terjadi karena menegangnya situasi politik antara Amerika Serikat (AS) dan China sejak diberlakukannya bea masuk terhadap barang-barang asal Negeri Panda tersebut senilai US$34 miliar pada 6 Juli 2018 oleh Presiden AS Donald Trump.

Hal itu membuat China memberlakukan tarif serupa terhadap produk-produk AS.

Baca Juga: Semakin Seru Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 13 Februari 2021, Reyna Kembali Kecewa Karena Andin dan Al Terlambat

Hal itu menyebabkan terjadinya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) sejak 2018 dan tak kunjung usai hingga kini.

Selain itu, Kematian Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) pada Januari 2020 juga disebabkan jadi pemicu Perang Dunia ke-3.

Di sisi lain, belum berakhirnya Pandemi Covid-19 yang memporakporandakan ekonomi dunia dan dan protes terkait kudeta militer di Myanmar telah menambahkan kekhawatiran Perang Dunia 3 pecah.

Jika Perang Dunia 3 pecah, ada beberapa negara yang diprediksi jadi pemicunya.

Baca Juga: Tayang Malam Ini, Bocoran Episode Spesial Mr.Queen 'Bamboo Forest', Cheoljong-Kim So Yong Hidup Bahagia?

Dilansir dari PR Pangandaran dalam artikel 'Perang Dunia 3 Diprediksi Pecah Tahun 2021, Ini 6 Negara yang Diklaim Jadi Pemicu Pertikaian', berikut 6 negara yang bisa jadi pemicu pertikaian hingga Perang Dunia 3 pecah di 2021, yaitu;

1. AS-Iran

Penyerangan yang dilakukan terhadap Jenderal Soleimani diklaim oleh AS sebagai tindakan untuk membuat dunia lebih aman.

“Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani,” ucap Pentagon saat Donald Trump masih jadi Presiden AS.

Namun, atas serangan tersebut Iran telah bersumpah untuk balas dendam yang lebih kejam dan akan ‘mengubah siang menjadi malam’.

Pembunuhan terhadap Qassem Soleimani tersebut oleh banyak orang diartikan sebagai deklarasi perang.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Sinopsis Hercai, Tanda Kecanduan Video Bokep, Hingga Film Parasite di K-Movie Trans7

2. Iran-Israel

Ketegangan antara Iran dan Israel telah menimbulkan perang kecil yang terus terjadi di Timur Tengah.

Iran mendukung kelompok anti-Israel di Gaza, Suriah dan Lebanon, sementara Israel sering menyerang pasukan Iran di seluruh wilayah.

3. AS-Turki

Ketegangan antara AS dan Turki meningkat selama setahun terakhir yang bermula dari AS yang memberikan otorisasi kepada Turki untuk menyelesaikan permasalahan di perbatasan Suriah dari Kurdi.

Namun, segera setelah itu AS mengancam Ankara dengan sanksi yang menyebabkan ketegangan meningkat.

Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia memiliki saran untuk Turki yang bisa melibatkan senjata nuklir yang membuat hubungan AS-Turki memburuk dan menyebabkan ketakutan akan timbulnya perang.

Baca Juga: Bocoran The Penthouse 2, Logan Lee Makin Dingin, Siap Kembali Balas Dendam ke Joo Dan Tae Cs Minggu Depan!

4. Kashmir

Dalam 10 tahun terakhir, hubungan antara India dan Pakistan memburuk dan membawa kedua negara itu ke arah perang.

Sejak pemisahan British India pada tahun 1947, kedua negara itu telah terlibat dalam sejumlah perang, konflik, dan pertikaian militer.

Pada 2019, Perdana Menteri Narendra Modi berusaha mendapatkan otonomi Kashmir dan mengubah kebijakan kewarganegaraan di seluruh India.

Tindakannya tersebut telah menyebabkan keresahan di India dan menimbulkan ketegangan berkepanjangan antara Delhi dan Islamabad.

Selain itu, gangguan domestik berkelanjutan di India dan Pakistan dapat menyebabkan Perang Dunia 3.

Baca Juga: Bocoran Mr.Queen Episode 19, Cheoljong Selamat dan Rebut Takhtanya Kembali, Gimana Nasib Kim So Yong?

5. AS-Korea Utara

Ketegangan antara AS dan Korea Utara meningkat sejak 2017, Donald Trump sebelumnya dilaporkan menawarkan kesepakatan dengan Korea Utara tapi ditolak oleh Kim Jong-un.

Pada akhir tahun 2020, Korea Utara membuat khawatir warga AS dengan akan memberikan ‘hadiah natal’ berupa uji coba rudal nuklir atau balistik dan kemungkinan membuat AS turun tangan.

6. AS-China/Tiongkok

Hubungan AS-Tiongkok sangat buruk dalam beberapa tahun terakhir karena terlibat dalam sejumlah persaingan.

Saat ini, dua negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia itu terlibat persaingan perdagangan yang sengit.

Baca Juga: Lagi 'Ngilang' di Mr.Queen, Begini Bocoran Nasib Cheoljong dalam Catatan Sejarah

Ketegangan yang muncul tersebut telah menyebabkan AS dan Tiongkok memberlakukan tarif tinggi pada barang satu sama lain.

Donald Trump sejak dulu menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual, sementara Tiongkok menganggap jika AS sedang berusaha untuk mengekang kebangkitannya sebagai kekuatan ekonomi global.***(Mela Puspita/PR Pangandaran)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pangandaran Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler