Saudaraku kaum muslimin,
Permasalahan ghibah adalah permasalahan yang sangat berbahaya dan perkara besar. Jagalah lisan kita jangan sampai menodai kehormatan seorang muslim. Benar-benar waspadalah! Jaga, jangan sampai menggibahi mereka dan menodai kehormatan mereka. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” [Quran Qaaf: 18].
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengingatkan tentang dosa ghibah. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لمَّا عُرِجَ بي مَرَرْتُ بِقومٍ لهُمْ أَظْفَارٌ من نُحاسٍ ، يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وصُدُورَهُمْ ، فقُلْتُ : مَنْ هؤلاءِ يا جبريلُ ؟ قال : هؤلاءِ الذينَ يأكلونَ لُحُومَ الناسِ ، ويَقَعُونَ في أَعْرَاضِهِمْ .
“Ketika aku dinaikkan ke langit (miraj), aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada mereka. Lalu aku bertanya, ‘Siapakah mereka ya Jibril?’ Kemudian Jibril berkata, ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan mereka mencela kehormatan-kehormatan manusia’.” [Shahih at-Targhib No. 2839].
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
قُلْتُ لِلنَّبِيِّ (صلى الله عليه وسلم): حَسْبُكَ مِنْ صَفِيَّةٍ كَذَا وَكَذَا” قَالَ بَعْضُ الرُوَّاةِ: تَعْنِي قَصِيْرَةٌ، فَقَالَ: “لَقَدْ قُلْتِ كَلِمَةً لَوْ مُزِجَتْ بِمَاءِ البَحْرِ لَمَزَجَتْهُ”