Mari Mengenal Suku Bajo yang Jadi Inspirasi Film Avatar 2: The Way of Water, Bangsa yang Hidup di Lautan

- 22 Desember 2022, 11:45 WIB
Suku Bajo hidup di rumah panggung di atas air dan punya kehebatan menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa  alat selam modern
Suku Bajo hidup di rumah panggung di atas air dan punya kehebatan menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa alat selam modern /optionstheedge.com)/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Suku Bajo yang merupakan suku asli Indonesia, ternyata menjadi inspirasi dari film Avatar 2: The Way of Water.

Film Avatar 2: The Way of Water yang tayang pada Desember 2022, sukses menyita perhatian publik dengan cerita dan visualisasi yang memukau.

Memiliki genre fiksi ilmiah, film ini disutradarai dan diproduksi oleh James Cameron. Avatar 2: The Way of Water, mengisahkan sosok Jake Sully dan keluarganya yang merupakan ras Na’vi, yang hidup di lautan Pandora.

Baca Juga: Ada 4 Kampus di Pontianak yang Masuk Daftar Universitas Terbaik versi Edurank, Berapa Peringkatnya?

James Cameron menjelaskan bahwa film Avatar 2: The Way of Water menggambarkan kehidupan di lautan Pandora yang memiliki persamaan dengan lautan asli di Bumi. Mulai dari spesies dan komponen laut, hingga budayanya.

Dalam proses pembuatan film Avatar 2: The Way of Water, James Cameron bersama timnya telah melakukan riset terhadap suku asli di Bumi yang hidup di lautan Indonesia, yaitu Suku Bajo.

“Ada orang laut di Indonesia yang hidup di rumah panggung dan dia atas rakit, dan semacamnya. Kami melihat hal-hal seperti itu, dan kami melihat beberapa desa berbeda di jalur air (the way of water) yang menggunakan arsitektur dari pepohonan lokal.” Kata James Cameron, dikutip tim Seputarlampung.com dari The Science Behind James Cameron’s yang diunggah di YouTube National Geographic pada 17 Desember 2022.

Baca Juga: Rekrutmen Tenaga Teknis PPPK untuk SMA, SMK, D3, S1 di Kementerian Kelautan, Ini Syarat dan Formasi Jabatannya

Suku Bajo dikenal sebagai bangsa pengelana lautan di perairan Nusantara, yang bertahan dengan mengembangkan budaya bahari dan maritim yang terus berkesinambungan.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x