Network
SEPUTARLAMPUNG.COM – Film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia akan segera tayang di bisokop tanah air pada September 2022. Simak sinopsisnya yang bikin haru berikut ini.
Miracle In Cell No 7 versi Indonesia adalah film layar lebar hasil remake dari film asli Korea selatan dengan judul yang sama.
Film Miracle In Cell No 7 yang rilis pertama kali pada 2013 di Korea Selatan merupakan film yang dibuat dari kisah nyata, tentang kehidupan seorang ayah dengan kecerdasan kurang yang terpaksa hidup terpisah dari putrinya.
Miracle in Cell No 7 menjadi salah satu film terlaris di Korea Selatan pada masa penayangannya hingga berhasil meraih pendapatan tinggi saat itu.
Baca Juga: Login dtks.jakarta.go.id untuk Dapat Bansos KJP Plus, PKH, hingga BPNT, Terakhir 10 September 2022
Dalam versi Indoensia, Film Miracle In Cell No 7 yang diproduksi Falcon Pictures ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Frederica. Sementara untuk penulisya adalah Alim Sudio.
Film ini dibintangi sederet artis ternama tanah air di antaranya Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Mawar de Jongh, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Bryan Domani, dan Denny Sumargo.
Dikutip dari kanal YouTube Falcon, berikut ini sinopsis Film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia.
Miracle in Cell No 7 versi Indonesia mengikuti alur cerita film aslinya dengan beberapa perubahaan, seperti jalur hukum yang dipakai dalam film dan musim yang tentunya berbeda dengan di Korea.
Baca Juga: Daftar TOP 5 SMA Terbaik di Kota Malang yang Masuk TOP 1000 Nasional LTMPT Terbaru 2022
Adapun untuk para tokoh dalam film, sang Ayah di Miracle In Cell No 7 versi Indonesia diperankan oleh Vino G. Bastian (Dodo Rozaq), Graciella Abigail sebagai Kartika kecil, dan Mawar de Jongh sebagai Kartika dewasa.
Film asli Miracle in Cell No 7 berkisah tentang seorang pria bernama Lee Yong Go (Ryu Seung Ryong) yang memiliki keterbelakangan mental.
Lee Yong Go yang bekerja sebagai tukang parkir berusaha membiayai anak perempuannya yang cantik dan cerdas bernama Ye Sung (Gal So Won). Untuk versi Indonesia, sang Ayah bekerja sebagai penjual balon.
Suatu hari saat melintas di sebuah toko, Ye Sung yang sangat suka Sailor Moon menginginkan sebuah tas dengan karakter tersebut.
Sayangnya, anak perempuan seorang Komisaris Jenderal Kepolisian terlihat akan membeli tas tersebut. Lee Yong Go pun memohon kepada sang Komisaris untuk tidak membeli tas yang diinginkan putrinya. Namun, dirinya malah dipukuli habis-habisan.
Setelah kejadian tersebut, anak Komisaris Jenderal Polisi itu menemui Lee Yong Go dan memberitahunya bahwa ada toko lain yang menjual tas Sailor Moon yang sama.
Namun saat hendak memberi tahu letak toko tersebut, anak Komisaris itu terpeleset di tengah hujan dan meninggal dunia.
Atas kejadian itu, Lee Yong Go malah dituduh memperkosa dan membunuh anak tersebut. Akhirnya, Lee Yong Go ditangkap dan dipenjara hingga didakwa dengan hukuman mati.
Saat menjalani hukumannya, Lee Yong Go dipenjara di sel No 7 bersama narapidana berbahaya lainnya.
Ye Sung kerap menemui sang Ayah di sel, hingga akhirnya ia pun diselundupkan masuk ke dalam sel dengan bantuan para napi. Hal ini lantaran para napi mulai menyadari bahwa ayah Ye Sung tidak bersalah dan mereka pun kasihan pada gadis kecil itu.
Ye Sung pun tumbuh bersama napi lainnya. Kedekatan ia dan ayahnya telah menularkan kebahagiaan bagi napi lainnya.
Saat dewasa, ia berhasil menjadi seorang pengacara dan berusaha mendapatkan keadilan untuk sang Ayah, meskipun Ayahnya saat itu telah dieksekusi mati.
Penasaran dengan kisah lengkap film Miracle In Cell No 7? Jangan lupa untuk menyaksikannya pada 8 September 2022 di bioskop Indonesia.***
