Namun, kedatangan Miran dan Reyyan disambut dengan kericuhan yang mana Sultan tidak terima dengan adanya Miran di tempat pemakaman Aslan, lalu keduanya pergi meninggalkan Mansion agar kondisi tetap terkendali.
Berbeda dengan Cihan yang disambut hangat oleh Fusun dan menyatakan bahwa ia tetap saudara Aslanbey.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Dinilai Membaik, Pemerintah Kurangi Diskon Tarif Listrik 50 Persen per April
Padahal kehangatan yang diberikan Fusun kepada Cihan, ada maksud tertentu untuk membalas dendam mereka yang saat ini belum usai dan tidak terima dengan perlakuan mereka terhadap keluarga Fusun Aslanbey.
Sementara itu, Hazard sudah menunggu di depan rumah Miran, ia membawa Gul dan Bahar, yakni adik Miran.
Sebenarnya Miran masih kaku dan belum terbiasa menerima Hazard adalah ayahnya, tapi ia telah diancam Reyyan untuk tidak berbuat ulah hari ini.
Kemudian, Hazard berbicara kepada Miran dari hati ke hati bahwa ia ingin sekali menatap wajah Miran, tanpa ada rasa takut melukai perasaan Miran dan ia berpesan.
“Jaga, baik-baik saudaramu ini. Jangan pernah kau lukai perasaannya, anggap itu semua adalah anakmu,” ucap Hazard pada Miran dan langsung meninggalkan rumahnya.
Miran sangat sedih mendengar ucapan Hazard yang berpesan untuk menjaga adik-adiknya, karena Hazard tak mau nasib adiknya sama dengan nasib Miran.
Sementara itu, Reyyan sangat bahagia melihat Hazard dan Miran mulai akrab, begitu juga dengan adik-adiknya, kebahagian Reyyan semakin bertambah dan ia menginginkan kebahagiaan akan selalu ada setiap hari.