Didi Kempot Ditampilkan Google Doodle Hari Ini, Mari Mengenal Sosok Sang ‘Bapak Patah Hati’

26 Februari 2023, 13:20 WIB
Google Doodle hari ini yang menampilkan Didi Kempot sebagai ‘Godfather of Broken Heart’. /Tangkap layar Google.com

SEPUTARLAMPUNG.COM – Hari ini, 26 Februari 2023, Google Doodle menampilkan wajah Didi Kempot, yang juga dikenal dengan julukan ‘Bapak Patah Hati’.

Saat membuka situs Google, akan muncul tampilan Google Doodle berupa kartun sesosok pria yang menyanyi dengan pakaian khas Jawa. Ia adalah Didi Kempot.

Google Doodle merupakan logo khusus yang muncul pada mesin pencari online Google, untuk memperingati sesuatu, termasuk tokoh terkemuka. Namun, kenapa kali ini sosok Didi Kempot yang muncul pada logo tersebut?

Didi Kempot merupakan sosok seorang musisi campursari legendaris Indonesia, yang populer karya-karya lagunya hingga dijuluki sebagai ‘Godfather of Broken Heart’ atau ‘Bapak Patah Hati’.

Baca Juga: Daftar Wisata Pantai di Yogyakarta yang Jadi Andalan Spot Foto Instagramable, Cocok untuk Liburan

Google menerangkan bahwa Doodle hari ini mengenang Didi Kempot yang telah menulis lebih dari 700 lagu selama lebih dari 30 tahun karirnya.

Selain itu, pada tanggal yang sama di tahun yang berbeda, yaitu 26 Februari 2020, Didi Kempot berhasil menerima penghargaan Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.

“Doodle hari ini merayakan Didik Prasetyo (dikenal sebagai Didi Kempot), seorang penyanyi dan penulis lagu Indonesia tercinta yang dikenal sebagai “Godfather of Broken Hearts.” Seorang master musik campursari Jawa, Kempot menulis lebih dari 700 lagu sepanjang karirnya yang produktif. Pada hari ini di tahun 2020, ia menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award,” tulis Google pada keterangannya, dikutip tim Seputarlampung.com dari laman Google Doodle.

Baca Juga: TIDAK Lolos Gelombang 48 di Kartu Prakerja 2023, Inilah Penyebabnya

Didi Kempot memiliki nama asli yaitu Didik Prasetyo, yang lahir di Surakarta pada Desember 1996, dan berasal dari keluarga seniman.

Ayah dan kakaknya merupakan seorang komedian, sedangkan ibunya adalah seorang penyanyi tradisional Jawa.

Pada usia 18 tahun, Didi Kempot mulai menggeluti dunia musik dengan membentuk band jalanan bersama teman-temannya yang dinamakan ‘Kelompok Pengamen Trotoar’.

Nama itulah yang akhirnya menjadi asal dari nama belakangnya yang terkenal, yaitu ‘Kempot’.

Baca Juga: Deretan Fakta Seputar Penganiayaan David oleh Mario Dandy Satriyo Anak eks Pejabat Pajak Rafael Alun

Selama lebih dari dua dekade, ia bersama ‘Kelompok Pengamen Trotoar’ menjalani kegiatannya dan tampil di berbagai jalanan Surakarta dan Jakarta.

Ia juga kerap menulis dan membawakan lagu-lagu karyanya yang terkenal, termasuk ‘We Cen Yu’, ‘Cidro’, ‘Moblong-Moblong’, dan ‘Podo Pintere’.

Setelah seharian mengamen, Didi sering merekam lagu-lagunya di kaset kosong dan mengirimkannya ke studio rekaman.

Hingga akhirnya pada 1989, Didi Kempot berhasil menandatangani kontrak dengan label musik.

Baca Juga: Benarkah Ernie Meike Torondek Itu Ibu Mario Dandy Satrio, Anak Pejabat Pajak yang Bully David hingga Koma?

Ia melahirkan single pertamanya ‘Cidro’ yang sangat populer hingga di Belanda dan Suriname. Bahkan hal ini, menjadi pembuka jalan bagi musik campursari untuk menembus pasaran.

Pada 1993, saat tampil di Belanda, ia sangat terharu melihat antusias para penggemar yang bahkan telah menghafal lirik lagunya.

Sehingga ia kembali melanjutkan aksinya dan merilis sepuluh album lagi di Belanda dan Suriname.

“Dalam beberapa tahun terakhir, musik campursari Kempot mengalami kebangkitan popularitas di kalangan generasi muda. Lagu-lagunya terus menyentuh hati orang-orang romantis yang putus asa di seluruh dunia,” tulis Google.

Baca Juga: Sinopsis Film ‘Captain Phillips’, Kisah Nyata Pembajakan Kapal Kargo Amerika oleh Perompak Somalia

Lagu-lagunya yang kebanyakan bertema kisah patah hati atau kesedihan cinta, kerap membuat para pendengar terhanyut dan ikut merasakan galau.

Sehingga, sosok ini menjadi dikenal sebagai ‘Godfather of Broken Heart’ atau ‘Bapak Patah Hati’. Sedangkan para penggemar yang menikmati lagu-lagu karyanya turut memiliki julukan sebagai ‘Sobat Ambyar’.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler