SEPUTARLAMPUNG.COM – Terhitung telah lima hari Tukul Arwana di rawat di rumah sakit Pusat Otak Nasional akibat mengalami pendarahan di bagian otaknya.
Sampai saaat ini, banyak masyarakat yang terus mencari tahu informasi terkini terkait kondisi komedian dan juga presenter kondang tersebut.
Sayangnya, baik pihak keluarga maupun rumah sakit masih belum bisa memberitahu kondisi Tukul setelah menajalani operasi pendarahan otak.
Kabar terakhir yang diterima dari pihak keluarga, Tukul dalam keadaan baik-baik saja setelah operasi tersebut.
Sementara, pihak rumah sakit melalui keterangan langsung dari Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS, mengatakan tidak bisa memberitahu secara detail kondisi pasiennya karena ada kode etik yang harus dijaga.
Hari ini, setelah pasca operasi, akhirnya dokter rumah sakit PON buka suara terkait kondisi Tukul saat ini.
Dokter Sardiana Salam dari Rumah Sakit PON yang menangani Tukul mengungkap kondisi sang presenter yang sebenarnya. Ia mengatakan bahwa keadaan pembawa acara One Man Show tersebut belum stabil.
Namun, kondisinya makin membaik setiap harinya. Kini, Tukul sudah berada di ruang semi intensif setelah menjalani operasi pendarahan otak.
Hal ini diungkapkan dr. Sardiana Salam saat menggelar konferensi pers virtual pada Senin, 27 September 2021.
"Sampai saat ini kondisi pemantauan di semi intensif, ketahanannya masih naik turun. Kadang stabil, bisa naik," kata dr. Sardiana.
Lebih detail, dokter Sardiana menerangkan, Tukul kini sudah mampu memberikan respon. Meskipun ia belum bisa untuk terlalu banyak bergerak.
"Karena masih pasca akut, jadi masih minimal kontak. Pasien bisa dipanggil, mengerti instruksi," kata sang dokter.
Sebelumnya, Tukul harus memakai ventilator di ruang perawatannya beberapa jam setelah operasi . Namun kini alat bantu pernapasan tersebut sudah tidak dipasang lagi. .
Sejauh ini, Tukul Arwana masih dalam pemantauan tim dokter. Khususnya untuk pemantauan tensi darah dan pemberian obat hipertensi.
"Untuk tensi ada target sudah diberikan obat hipertensi. Faktor hipertensi ini menjadi penyebab pendarahann di otak," kata dr. Sardiana.
Ternyata, saat Tukul dilarikan ke rumah sakit, ia juga mengalami hipertensi yang baru diketahui.
"Kemungkinan ini hipertensinya tidak diketahui dan tidak terkontrol," jelas dr. Sardiana.
Sebagai informasi, Tukul menjalani operasi pada Kamis, 27 September 2021 selama dua jam. Setelah operasi itu, kondisinya dikabarkan stabil.
Namun, ada efek dari operasi untuk pendarahan di otak tersebut. Kepala Tukul terlihat membesar, untuk itulah tindakan pemulihan dilakukan setelah kondisi itu menyusut.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh sang putra, Egha Prayudi, yang langsung datang dari Salatiga untuk memantau kondisi sang ayah.
"Jadi informasi terakhir, setelah penindakan yaitu menunggu pembengkakan di kepala setelah dilakukan operasi mereda," kata Egha.***