Harga Emas Terus Turun, Investor Pilih Dolar untuk Berlindung dari Hantaman Virus Corona

- 26 September 2020, 12:25 WIB
Ilustrasi emas. *
Ilustrasi emas. * /PEXELS/Michael Steinberg

SEPUTAR LAMPUNG – Pandemi Covid-19 membuat fluktuasi sejumlah harga terkadang sulit ditebak.

Situasi ini membuat mereka yang memiliki dana, berpikir keras untuk menjadi instrument keuangan dan investasi yang seaman mungkin dalam menghadapi hantaman virus corona.

Banyak yang memilih emas dengan pertimbangan kemampuannya melindungi nilai aset dari gerusan infllasi.

Ini bisa jadi sebab mengapa tingkat penjualan emas cukup baik bahkan meningkat di saat harganya terus naik beberapa waktu lalu.

Namun dalam beberapa minggu terakhir, harga emas menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan.

Baca Juga: Ultimatum untuk Pemegang Kartu Prakerja Gelombang 5, Segera Ikut Pelatihan atau Kartu Dicabut!

Sebagaimana diberitakan oleh Galamedia.com dalam artikel berjudul “Harga Emas Anjlok, Investor Pilih Dolar untuk Berlindung dari Hantaman Virus Corona", emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 26 September 2020 pagi WIB) setelah menguat sehari sebelumnya.

Kondisi tersebut diakibatkan banyaknya investor yang mencari perlindungan dalam dolar dari meningkatnya kasus virus Corona.

Di sisi lain, mereka juga berharap cemas di tengah ketidakpastian atas stimulus AS berikutnya untuk membantu perekonomian.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 10,6 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 1.866,3 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Kamis, 24 September 2020, naik 8,5 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.876,90 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Melegenda, Ini 10 Bonsai Terindah di Dunia, Salah Satunya Ternyata Berasal dari Indonesia

Emas berjangka anjlok 39,2 dolar AS atau 2,05 persen menjadi 1.868,40 dolar AS pada Rabu, 23 September 2020. Sebelumnya turun tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.907,60 dolar AS pada Selasa, 22 September 2020.

Kemudian terpuruk 51,5 dolar AS atau 2,62 persen menjadi 1.910,60 dolar AS pada Senin, 21 September 2020.

"Partai Republik dan Demokrat berada di halaman yang sama tentang menempatkan beberapa stimulus tetapi mereka tidak dapat memutuskan jumlah dan ketidakpastian yang mendorong investor menuju dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Untuk minggu ini, emas berjangka jatuh turun 4,9 persen, terbesar dalam setidaknya enam minggu, karena dolar mencatat minggu terbaiknya sejak awal April.

Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang tersebut, seperti emas, lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan unit moneter lain.

Baca Juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Juga Punya Manfaat Kesehatan, Salah Satunya Membersihkan Udara

Indeks dolar terus menguat pada Jumat, 25 September 2020 sebagai reaksi terhadap pernyataan beberapa anggota Federal Reserve.
Merek menunjukkan bahwa konsensus sebelumnya tentang suku bunga tetap nol selama tiga tahun ke depan tidak akurat dan bahwa suku bunga bisa naik lebih tinggi.

Dilansir Antara, sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat, 25 September 2020 menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama meningkat 0,4 persen pada Agustus, menawarkan beberapa dukungan untuk emas dan mencegah penurunannya sampai batas tertentu.

Seorang anggota parlemen utama mengatakan Demokrat di DPR AS sedang mengerjakan paket stimulus virus corona senilai 2,2 triliun dolar AS yang dapat dipilih minggu depan.***(Lucky M. Lukman/Galamedia)


Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x