Network
SEPUTARLAMPUNG.COM – Akhir-akhir ini tindak kejahatan yang menimpa nasabah bank makin marak terjadi. Dana rekening raib begitu saja meski tak melakukan transaksi ATM. Pembobolan rekening ini biasanya terjadi karena pelaku memasang alat skimming di mesin ATM.
Dikutip dari laman resmi BCA Minggu, 3 April 2022, cara kerja modus skimming ATM dilakukan dengan cara menggunakan alat skimming atau disebut juga skimmer, yang ditempelkan pada slot kartu pada mesin ATM.
Skimmer ini biasa dibuat menyerupai bentuk mulut slot kartu ATM, sehingga sekilas terlihat sama.
Saat kartu dimasukan ke mesin ATM dan melalui skimmer tersebut, maka alat itu akan merekam semua informasi dari kartu tersebut.
Kemudian, spy camera yang diletakkan pelaku secara tersembunyi akan merekam ketika Anda memasukkan PIN ATM di keyboard mesin ATM. Dari sinilah pelaku dapat dengan mudah mengetahui nomor rahasia kartu ATM Anda.
Lantas, bagaimana cara agar kita tidak jadi korban kejahatan perbankan akibat adanya alat skimming di mesin ATM? Simak penjelasan pakar keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto berikut ini tentang pembobolan rekening dan ciri skimming di ATM.
Baca Juga: Tersisa 4,7 Juta Lebih Dana PIP untuk Siswa SD, Segera Cek NISN-mu di pip.kemdikbud.go.id
Teguh Aprianto mengatakan bahwa mesin ATM yang paling rawan terjadinya skimming adalah mesin ATM yang berlokasi di tempat-tempat sepi termasuk SPBU.
“Mesin ATM yang selama ini paling rawan skimming itun biasanya yang di tempat sepi dan juga SPBU. Jadi, ketika melakukan transaksi menggunakan kartu di tempat-tempat tersebut sebaiknya hati-hati,” katanya melalui unggahan akun Twitter resmi-nya @secgron yang diunggah pada 29 Maret 2022.
Menurutnya, alat skimming ini dipasang pelaku di bagian mulut atau slot tempat kita memasukkan kartu ATM. Alat inilah yang nantinya akan merekam data kartu bank tersebut.
"Biasakan setiap mau transaksi di ATM manapun, raba di bagian atas langit-langit penutup tombol sebelum masukin PIN ATM," lanjutnya.
Terkait hal ini, Teguh lebih menyarankan agar nasabah melakukan transaksi secara cardless atau tanpa menggunakan kartu ATM.
Selain itu, ia juga mengatakan paling aman adalah dengan memisahkan rekening utama dan rekening yang digunakan untuk melakukan transaksi.
“Selain cardless, paling aman pisahkan rekening utama dan rekening untuk transaksi,” ujarTeguh dalam cuitannya.
Menurut Teguh, korban skimming ini bisa menimpa nasabah bank mana pun, baik bank milik pemerintah maupun bank swasta.
Demikian ciri dari ATM yang telah dipasang alat skimming dan cara menghindari pembobolan ATM menurut pakar keamanan siber, Teguh Aprianto.***
