Sering Dianggap Tak Ada Harganya, Talas ini Ternyata Laris Manis Diekspor ke Australia dan Belanda

- 28 Desember 2020, 11:00 WIB
Talas beneng.
Talas beneng. /Dicky Mawardi/Galamedia/

SEPUTAR LAMPUNG - Kekayaan tumbuhan dan hasil pertanian Indonesia sangat luar biasa.

Terlebih di masa pandemi saat ini. Ketika banyak sektor terpuruk, sektor pertanian ternyata bisa bertahan bahkan ada yang meroket.

Kabar baiknya lagi, sejumlah tanaman yang dulu sering dianggap tak ada harganya, bahkan dianggap sebagai gulma, ternyata banyak yang mencari dengan harga tinggi.

Salah satunya talas. Talas asal Indonesia, talas beneng, ternyata memiliki peluang ekspor yang sangat besar. Permintaan luar negeri akan talas ini sangat tinggi khususnya ke Australia dan Belanda.

Baca Juga: MIRIS! Kemiskinan Membuat Remaja Ghana Terpaksa Menjual Diri Demi 'Sebungkus Indomie'

Daun talas beneng oleh perusahaan di Australia dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Kelebihannya tidak mengandung nikotin sehingga lebih aman digunakan.

Setiap minggunya, perusahaan Australia membutuhkan sekitar 300 ton daun talas beneng. Jumlah ini ternyata belum bisa terpenuhi sepenuhnya.

Tingginya permintaan talas beneng membuat sejumlah petani tertarik untuk menanamnya. Seperti petani di Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Salah seorang petani di Batulayang, Beben mengatakan, dirinya tertarik menanam talas beneng karena pangsa pasarnya menjanjikan. Terutama untuk ekspor ke Australia dan Belanda yang masih terbuka lebar.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah