Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 149 150 Pesawat N250 dan N2130 Kurikulum Merdeka Belajar

- 18 Desember 2023, 19:10 WIB
Ilustrasi kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 149 150 Kurikulum Merdeka Belajar.
Ilustrasi kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 149 150 Kurikulum Merdeka Belajar. /garten-gg/pixabay

Carilah informasi lebih jauh mengenai hal ini dengan menjawab pertanyaan panduan berikut:

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 114 Hobi Jadi Bisnis Kurikulum Merdeka Belajar

1. Bagaimana profil pesawat N250 dan N2130 yang berhasil dibuat oleh IPTN?

Jawaban:

IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) merupakan perusahaan penerbangan Indonesia yang berperan dalam pengembangan pesawat terbang. Dua proyek utama yang dihasilkan oleh IPTN adalah pesawat N250 dan N2130.

- Pesawat N250 adalah pesawat turboprop ringan yang dikembangkan oleh IPTN. Pesawat ini dirancang untuk melayani rute penerbangan pendek dan menengah dengan kapasitas penumpang sekitar 50 orang. N250 merupakan hasil kolaborasi antara IPTN dengan industri penerbangan Jepang, terutama Kawasaki Heavy Industries (Jumlah Penumpang: Sekitar 50 orang, Mesin: Dua mesin turboprop yang dipasang di sayap, Rentang Sayap: Sekitar 25 meter, Jangkauan: Kurang lebih 1.200 km).

- Pesawat N2130 adalah proyek pesawat yang lebih besar dan lebih canggih yang diusulkan oleh IPTN. Rencananya, N2130 akan memiliki kapasitas penumpang sekitar 130 orang dan mampu menjangkau rute jarak menengah hingga jarak jauh. (Jumlah Penumpang: Sekitar 130 orang, Mesin: Diproyeksikan menggunakan mesin jet, Rentang Sayap: Informasi spesifik tentang rentang sayap dan spesifikasi lainnya mungkin bervariasi tergantung pada desain akhir, Jangkauan: Jarak terbang yang lebih panjang dibandingkan dengan N250).

2. Bagaimana kelanjutan perjalanan dari perusahaan IPTN setelah krisis moneter tahun 1998?

Jawaban:

Setelah krisis moneter tahun 1998 di Indonesia, PT (Persero) IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) mengalami berbagai tantangan ekonomi dan keuangan yang serius. Krisis ekonomi tersebut berdampak negatif pada sektor industri di Indonesia, termasuk industri penerbangan. Berikut adalah beberapa poin yang mencakup kelanjutan perjalanan IPTN setelah krisis moneter tahun 1998, Kesulitan Keuangan dan Penghentian Proyek N250 dan N2130, Restrukturisasi dan Privatisasi, Kolaborasi Internasional dan Proyek Bersama, ransformasi Menjadi Dirgantara Indonesia (IAe), Peningkatan Kinerja dan Kolaborasi Bisnis.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah