Agama Kristen/Katolik : Doa dimulai dengan tanda salib (+) Dalam/Demi/Atas Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Khonghucu : Umat Khonghucu pada pagi hari, sore, dan saat menerima rezeki melakukan sembahyang kepada Thian. Sembahyang ini mereka lakukan di depan meja sembahyang (altar) yang terdapat di rumahnya. Hio dipegang tegak lurus, badan tegak lurus dan membungkuk mendalam secara sempurna.
Agama Hindu : Sembah pertama tanpa bunga (sembah puyung) ucapkan mantra. Sembah ke dua yaitu Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagai Sanghyang Aditya dengan sarana bunga. Sembah ketiga menyembah Sanghyang WIdhi Wasa sebagai Ista Dewata dengan Sara Kwangen atau Bunga. Sembah ke empat Menyembah Sanghyang Widhi Wasa sebagai pemberih anugerah, dengan sarana kwangen atau bunga.
Agama Budha. Dengan tangan memegang hio/dupa, berlutut/ berdiri di atas lutut. Namaskara/pai kui pertama Saat dahi menyentuh bumi ucapkan: “aku berlindung kepada Buddha/Namo Buddhaya”. Namaskara/ pai kui kedua: Saat dahi menyentuh bumi ucapkan: “aku berlindung kepada Dharma/ Namo Dharmaya”. Namaskara/ pai kui ketiga: Saat dahi menyentuh bumi ucapkan: “aku berlndung kepada Sangha/Namo Sanghaya”. Ditutup dengan mengucapkan: “aku berlindung kepada Amitabha Buddha. Selesai berdoa, berdiri tancapkan hio sambil mengucapkan di dalam hati: semoga terjadilah hendaknya.
Halaman 96
Pasangkan soal dan jawabannya!
*) Disclaimer : Pembahasan dan kunci jawaban dalam artikel ini hanya merupakan panduan bagi orang tua dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah selama pandemi. Untuk jawaban yang tertera di atas bersifat terbuka, jawaban di atas tidak bersifat baku. Orang tua dan siswa bisa mengembangkan jawaban lain yang dirasa lebih relevan.***