Sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas berusaha untuk mengendalikan suporter hingga menggunakan gas air mata. Beberapa saksi menyebutkan bahwa petugas juga menembakkan gas air mata ke arah tribun yang dipenuhi penonton.
Kepanikan pun terjadi pada penonton yang sebagian di antaranya ada perempuan dan anak-anak.
Sejumlah suporter sempat pingsan dan sesak napas akibat gas air mata.
Kerusuhan pun tak terelakkan, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi. ***