Apa Arti Doping dalam Dunia Olahraga? Ini Dia Pengertian, Sejarah, Jenis dan Efek Sampingnya

- 30 Desember 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Obat Doping/
Ilustrasi Obat Doping/ /Pixabay/HeungSoon

SEPUTARLAMPUNG.COM – Apa arti doping dalam dunia olahraga? Simak pengertian, sejarah, hingga efek sampingnya di bawah ini.

Seperti diketahui, Thailand baru saja menang telak atas Indonesia di laga leg pertama final Piala AFF Cup 2020.

Namun baru-baru ini beredar isu yang tidak benar bahwa Thailand terancam didiskualifikasi dari final Piala AFF 2020 karena seorang pemainnya diduga terdeteksi doping.

Baca Juga: Isu Thailand Didiskualifikasi pada AFF Cup 2020 Viral, Simak Apa itu Doping dan Cara Kerjanya

Pemakaian doping dalam dunia olahraga ini dilarang oleh Lembaga Anti-Doping Dunia atau WADA.

Apa sebenarnya arti dari istilah doping ini? dan apa yang membuatnya dilarang digunakan dalam dunia olahraga?

Doping adalah zat terlarang yang dikonsumsi oleh atlet untuk meningkatkan performa saat bertanding di pentas olahraga.

Hal tersebut dilakukan tentunya agar bisa mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah dan mendapatkan juara.

Baca Juga: Jadwal TV Lengkap Jumat 31 Desember 2021: NET TV, GTV, ANTV, Trans7, Trans TV, RCTI, MNCTV dan Indosiar

Istilah lain dari doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED) yaitu jenis obat-obatan yang digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja atletik mereka dalam olahraga kompetitif.

Sejarah mengungkapkan, doping pertama kali ditemukan di Olimpiade cabang olahraga lari pada tahun 1904. Pelari tersebut disuntik dengan zat yang bernama strychnine.

Zat tersebut dapat membantu meningkatkan kecepatannya, dan konon juga memberinya kekuatan untuk menyelesaikan kompetisi.

Zat ini juga memungkinkan seorang atlet untuk bisa berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, dan membangun lebih banyak otot.

Baca Juga: VIRAL! Timnas Thailand Terancam Didiskualifikasi dari Piala AFF 2020 karena Kasus Doping? Cek Faktanya

Beberapa jenis obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yaitu androgens, blood doping, peptide hormones, stimulants, diuretics, narcotics, dan cannabinoids.

Zat doping yang paling sering digunakan oleh atlet sendiri adalah androgen seperti steroid anabolik.

Walaupun doping dapat meningkatkan kinerja tubuh sehingga menjadi lebih kuat, akan tetapi ada lebih banyak dampak buruk yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Isu Kasus Doping Timnas Thailand Tersebar di Medsos, Apakah Didiskualifikasi dari Piala AFF 2020?

Misalnya, penggunaan doping jenis steroid anabolik-androgen yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, peningkatan agresi, dan mengganggu keseimbangan alami hormon.

Selain itu, bahkan steroid anabolik ini dapat menyebabkan kebotakan dan jumlah sperma yang rendah pada pria.

Penggunaan zat terlarang ini juga dapat menyebabkan kerusakan lain yang lebih serius.***

 

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah