ITAGI: Uji Klinik Vaksin Covid-19 Diawasi dengan Seksama Guna Pastikan Keamanan dan Efektivitasnya

- 9 November 2020, 16:59 WIB
Petugas Badan POM sedang melakukan pengujian.
Petugas Badan POM sedang melakukan pengujian. /Kemenkomimfo


SEPUTAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa dalam hal penyediaan vaksin Covid-19 harus dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dan jangan tergesa - gesa.

Menanggapi pernyataan tersebut Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI mengatakan “Kami sangat menghargai pernyataan Bapak Presiden yang menunjukkan bahwa pemerintah berusaha secepatnya melindungi rakyatnya dari virus Covid -19 dengan menyediakan vaksin yang aman dan efektif.”

Prof Soedjatmiko juga menambahkan bahwa menurut publikasi di media internasional, uji klinik fase 1 vaksin Sinovac yang dilakukan di Tiongkok pada 143 orang dewasa dengan tujuan menilai keamanan, hasilnya hanya ada sedikit keluhan dari subjek.

Baca Juga: Pesonanya Sukses Memukau Dunia! Ini 7 Fakta Kamala Harris, Wakil Presiden Perempuan Pertama AS

Dikarenakan uji klinik fase 1 terbukti aman maka oleh badan-badan yang mengawasi uji klinik vaksin Covid -19 mengizinkan untuk dilakukan uji klinik fase 2.

Prof Soedjatmiko menjelaskan bahwa uji klinik fase 2 dilakukan terhadap 600 orang dewasa untuk menilai 2 hal, pertama menilai keamanan dari vaksin Sinovac dan hasilnya terbukti aman, efek yang timbul hanya ada nyeri di bekas suntikan dan itu merupakan hal yang wajar.

Kemudian fase 2 menilai imunogenisitas dari vaksin tersebut, hasilnya setelah dua kali disuntik dengan dosis rendah yakni 3 mikrogram dengan jarak 14 hari, terlihat mampu meningkatkan kekebalan /antibodi pada 92 persen subjek.

Kemudian dengan jarak 28 hari dapat meningkatkan antibodi 97 persen subjek, dan kadar antibodi NAB sekitar 23.8 - 65.4 padahal dibutuhkan minimal 8.

Baca Juga: Pantai Sebalang, Obyek Wisata Hits di Lampung Selatan, Berikut Fakta Menariknya

“Setelah fase 2 terbukti aman, dan mampu meningkatkan kekebalan pada 92 - 97 persen orang yang disuntik dua kali, maka oleh badan-badan yang mengawasi diizinkan melanjutkan ke fase 3,” imbuh Prof Soedjatmiko

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah