Keberadaan Bendungan Pidekso juga dapat mereduksi debit banjir sekitar 11 persen. Dari luas area banjir 592 Ha menjadi 317 Ha.
Pengerjaan konstruksi Bendungan Pidekso dilakukan oleh PT. PP (Persero) dengan konsultas supervisi PT. Virama Karya.
Dilansir dari Antara, pengerjaannya selesai lebih cepat 12 bulan atau setahun dari target.
Di mana dalam kontraknya, target selesainya pembangunan Bendungan Pidekso adalah pada akhir 2022.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan Bendungan Pidekso dimulai sejak 2014, dan berjalan hingga 2018 untuk pembebasan lahan.
Kemudian konstruksinya berjalan mulai 2018 hingga 2021.
Ada 3 versi terkait biaya pembangunan Bendungan Pidekso yakni sebesar Rp739 miliar (dilansir dari Antara), Rp772 miliar (dilansir dari laman setkab.go.id), dan Rp795 miliar (dilansir dari laman pu.go.id).
Tahan Gempa
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengklaim bahwa Bendungan Pidekso yang dibangun di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, dirancang tahan gempa hingga kekuatan delapan skala Richter (SR).