Bandara dengan Landasan Pacu Tertua di Indonesia Ini Ada di Kabupaten Penghasil Rambut Palsu dan Knalpot!

- 7 Januari 2024, 09:00 WIB
Sebanyak 48 jemaah umrah melakukan penerbangan menuju tanah suci dari Bandara yang memiliki salah satu landasan pacu tertua di RI pacu tertua di
Sebanyak 48 jemaah umrah melakukan penerbangan menuju tanah suci dari Bandara yang memiliki salah satu landasan pacu tertua di RI pacu tertua di /Dok Humas Pemkab Purbalingga/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Indonesia memiliki banyak Bandar Udara (Bandara), salah satunya ada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Pada awalnya, Bandara ini merupakan Lapangan Udara (Lanud) milik TNI Angkatan Udara (AU).

Lanud milik TNI AL tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda tepatnya pada 1938 dan menjadi salah satu landasan pacu tertua di Indonesia.

Baca Juga: Download Twibbon HUT ke-71 Kotim untuk Rayakan Hari Jadi Kotawaringin Timur Lewat Medsos pada 7 Januari 2024

Dari sebelum dikuasai oleh TNI AL, Lanud ini diberi nama Lanud Wirasaba.

Lanud Wirasaba juga pernah dikuasi oleh Tentara Jepang sejak 1942 hingga 1945.

Lanud Wirasaba kemudian berhasil dikuasai pemerintah Republik Indonesia (RI) antara 1945-1947. Di mana kemudian Lanud Wirasaba difungsikan sebagai Pangkalan Udara Militer untuk TNI Angkatan Udara (AU).

Lanud Wirasaba kemudian berubah nama menjadi Pangkalan Udara Wirasaba. Di mana Komandan TNI AU pertama yang memimpin di sini adalah Sersan Mayor Udara Soewarno.

Baca Juga: Fresh Graduate Punya Peluang Khusus pada Rekrutmen CPNS 2024! Total Formasi Capai 2,3 Juta, Cek Rinciannya

Berubah Menjadi Bandara Komersial

Pada 24 Maret 2015, bersama dengan Pangkalan Udara Sugiri Sukani dan Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri, Pangkalan Udara Wirasaba berubah status dari type D menjadi type C.

Setahun kemudian, tepatnya pada 7 November 2016, Pangkalan Udara Wirasaba diubah fungsinya menjadi Bandara komersial.

Selain berubah fungsi, Pangkalan Udara Wirasaba juga diubah namanya menjadi Bandara Jenderal Besar Soedirman atau Bandara JB Soedirman.

Pengelolaan Bandara JB Soedirman kemudian diserahkan kepada PT Angkasa Pura II (Persero).

Bandara ini pun direnovasi mulai 17 Juni 2019 hingga 31 Maret 2021 dengan nilai kontrak sebesar Rp245,83 miliar.

Bandara yang memiliki runway sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter ini kemudian resmi melakukan dibuka untuk penerbangan komersial per Juni 2021.

Penerbangan komersial pertama di Bandara JB Soedirman baru mulai dilakukan pada 3 Juni 2023.

Dengan rute penerbangan pertama dari Bandara Juanda Surabaya-Bandara JB Soedirman Purbalingga serta Bandara JB Soedirman-Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Meskipun sudah beroperasi sejak 2021, tujuan penerbangan ke Bandara JB Soedirman Purbalingga ternyata tak banyak peminatnya.

Maskapai Citilink sendiri masih membuka membuka rute penerbangan Jakarta-Purbalingga dan Purbalingga Jakarta pada Selasa serta Kamis.

Demi mempertahankan eksistensi Bandara JB Soedirman, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama dengan beberapa daerah otonom sekitarnya menjadikan Bandara ini sebagai tempat feeder umrah per 2023.

Baca Juga: DIBUKA! Daftar Kartu Prakerja 2024 di Sini, Pekerja Tak Dapat BSU dan KPM PKH/BPNT Bisa Terima DANA Rp700.000

Adapun di sisi lain, Kabupaten Purbalingga terkenal sebagai daerah penghasil rambut palsu, bulu mata palsu, dan sanggul.

Bahkan kabupaten ini juga terkenal dengan industri pembuat Knalpot Braling.

Knalpot Braling buatan Purbalingga cukup populer bagi pecinta otomotif.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: jatengprov pu.go.id ANTARA purbalinggakab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah